Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Pola Asuh Terhadap Sosial Emosional Anak Kembar. Andi Dea Aprilliyani; Dian Wahyu Putri Bintang; Mania Natasya Juliani Keni; Wanda Lestari; Hasbi Sjamsir; Adharina Dian Pertiwi
Jurnal Pelita PAUD Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Pelita PAUD
Publisher : STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/pelitapaud.v7i1.2444

Abstract

Tujuan dari dilakukannya penilitian ini adalah untuk melihat dampak dari pemberian pola asuh, perbedaan karakter dan perilaku anak yang ditemukan, nilai karakter apa yang diberikan atau didapat serta akibat apa yang diperoleh dari pola asuh yang diterapkan oleh orang tua anak. Metode penilitian yang digunakan dalam penilitian ini ialah menggunakan metode pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan teknik wawancara terencana yaitu pewawancara menyiapkan pedoman wawancara dan melakukan observasi secara langsung. Hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pola asuh yang diterapkan oleh orang tua anak yaitu pola asuh demokratis dan pola asuh permisif. Pada anak kembar subyek pertama peneliti menemukan bahwa orang tua sang anak menerapkan pola asuh demokratis yaitu adanya musyawarah di dalam keluarga, pengarahan anak dari dan pada anak kembar subyek kedua peneliti menemukan bahwa orang tua sang anak menerapkan pola asuh permisif yaitu memberikan kebebasan dan keterbukaan pada sang anak serta mengizinkan anak melakukan kegiatan yang ia inginkan. Peneliti juga menemukan kesamaan pada kedua obyek yaitu terdapat sibling rivalry diantara keduanya.
Fatherless analysis of children’s development social-emotional Diya Fatihah Zahra; Syarifah Zafira Zain; Ime Nur Azzahra; Aulia Az Zahra; Adharina Dian Pertiwi
Kepompong Children Centre Journal Vol. 1 No. 1 (2023): Kepompong Children Centre Journal
Publisher : Perkumpulan Peneliti Pendidikan dan Pengembangan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62031/kccj.v1n1.9

Abstract

Fatherless is a circumstance Where an individual must live Far from his father. This happens when somebody loses the presence and influence of an excellent father's physique or emotions. Minimal This father figure can be caused by various factors, including divorce, death, and parents who do it. Long Distance Marriage: Work causes an individual to lose the impact of a good father figure. Social-emotional development involves emotions, thoughts, and behavior involving a child's ability to engage with their environment, such as friends, peers, adults, etc. This allows them to adapt effectively to hope, community, and nation. This research aims to analyze the development of social-emotional children who are fatherless in life and facilitate readers so that they can increase their understanding of the stages of development of an emotional child who is in a fatherless condition. Data analysis was conducted via technique interview by taking five samples from 3 sources. The results of this study conclude that from 5 samples with three different fatherless characteristics, development socially. The child's emotions are pretty stable in the case of a fatherless long-distance marriage.
Peran orang tua terhadap pengasuhan anak pada keluarga ldm (long distance marriage) Adharina Dian Pertiwi; Siti Khotijah; Rina Pujiati Pertiwi; Wulan Ariyanti; Seviana Andriani Mening; Siti Nur Hazizah
Jurnal Pendidikan Anak Vol 12, No 2 (2023): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v12i2.60867

Abstract

Pola asuh merupakan bentuk perlakukan orang tua kepada seorang anak dan akan memberi pengaruh terhadap kehidupan anak di masa depan. Pemberian pola asuh bukanlah perkara mudah, terlebih jika dari pasangan tersebut sepakat menjalani hubungan long distance marriage atau pernikahan jarak jauh, menyebabkan pasangan suami istri berpisah rumah dalam beberapa waktu dan akan saling bertemu jika telah menemukan waktu yang tepat. Adapun penelitian dilakukan melalui jenis penelitian kualitatif dengan metode observasi, wawancara, serta dokumentasi. Fokus pembahasan menggunakan tiga sampel yaitu orang tua di kota Samarinda untuk mengetahui bagaimana peranannya dalam memberi pengasuhan kepada anak berusia nol hingga enam tahun. Dari ketiga sampel memiliki latar belakang hubungan long distance marriage serupa yaitu dilandasi faktor pekerjaan, sehingga hanya salah satu orang tua saja yang secara fisik mendampingi proses pertumbuhan dan perkembangan seorang anak dengan menerapkan dua pola asuh berbeda, seperti penerapan pola asuh demokratis dan pola asuh otoriter sesuai keinginan maisng-masing orang tua.
Pola Asuh Anak Yatim Piatu di Yayasan Panti Asuhan Jendela Langit Semesta Deshiva Idfi Aji Adisty; Sayyidah Qurratu' Aini; Suci Winanti; Manzilatunna Imah; Adharina Dian Pertiwi; Aisyah Nur Atika
JECER (journal Of Early Childhood Education And Research) Vol 5 No 1 (2024)
Publisher : FKIP Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jecer.v5i1.47756

Abstract

Pola asuh merupakan gaya pengasuhan orang tua terhadap anaknya di dalam sebuah keluarga, namun akan berbeda keadaan jika pola asuh diterapkan pada sebuah lembaga kesejahteraan sosial anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan gaya pengasuhan anak yatim piatu yang di asuh oleh orang lain dan dengan latar belakang kehidupan yang berbeda beda, dan pola pengasuhan yang digunakan dapat berdampak pada anak, juga untuk mengetahui perbedaan yang menonjol dari ketiga anak yang diteliti di Yayasan Panti Asuhan Jendela Langit Semesta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis data wawancara semi terstruktur dan observasi disertai dokumentasi. Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak tiga dari 78 anak, di Yayasan Panti Asuhan Jendela Langit Semesta terdiri dari anak yang berusia tiga tahun sampai dengan usia dua puluh tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa anak ketiga dengan pola asuh demokratis yang memiliki kelekatan lebih erat dengan pengasuhnya dapat membentuk karakter yang lebih cerdas dan berprestasi karena dampak dari kelekatan yang baik akan menumbuhkan rasa semangat serta motivasi belajar yang tinggi sehingga mampu mencetak prestasi lebih banyak daripada yang lain. Pola pengasuhan yang diterapkan tersebut dapat membantu anak berkembang sesuai minat dan bakatnya serta menciptakan berbagai macam prestasi.