Maria Marianda Sianturi
Universitas Prima Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENINGKATAN MENGUBAH CERPEN MENJADI NASKAH DRAMA DENGAN METODE RESITASI PADA SISWA KELAS VIII SMP PENCAWAN MEDAN Okta Marasi Sitanggang; Maria Marianda Sianturi; Annisa Annisa; Meriah Kita Deliani
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 5 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.103 KB) | DOI: 10.36277/basataka.v5i2.176

Abstract

Mengubah cerpen menjadi naskah drama merupakan salah satu pembelajaran sastra yang ada dalam kurikulum dan harus diajarkan di sekolah menengah pertama. Guru dituntut agar mampu mengembangkan kreatifitas siswa dengan memberikan cerpen dan mengubah menjadi naskah drama. Tujuan penelitian adalah mengetahui hasil serta penerapan media cerpen dengan metode resitasi dalam peningkatan penulisan naskah drama pada siswa kelas VIII SMP Pencawan Medan Tahun Pelajaran 2022/2023. Teknik analisis data sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang digunakan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu nilai 75 dengan ketuntasan klasikal 85%. Hasil penelitian berupa hasil tes kemampuan menulis naskah drama siswa dengan skor rata-rata siswa pada siklus I sebesar 65.38% pada kategori sedang dari 26 siswa subjek penelitian, 2 siswa (7,69%) skor kategori rendah, 17 siswa (65,38%) skor kategori sedang sedangkan 7 siswa (26,92%) skor kategori tinggi. Ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 7 siswa kategori meningkat dan 19 siswa kategori tidak meningkat, sehingga hasil pada siklus I masih rendah. Skor rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II sebesar 80,96% pada kategori aktif. Dari 26 siswa subjek penelitian, 3 siswa (11,53%) skor kategori rendah, 15 siswa (57,69%) skor kategori sedang sedangkan 8 siswa (30,78%) skor kategori tinggi. Tingkat kemampuan siswa pada siklus II nilai ≥75-100 sebanyak 23 siswa (88,46%), siswa yang memperoleh nilai < 75 sebayak 3 siswa (11,53%). Hal ini menunjukkan tingkat kemampuan mengubah cerpen menjadi naskah drama mengalami peningkatan dari 7 orang (26,92%) pada Siklus I menjadi 23 orang (88,46%) pada Siklus II. Saran penelitian adalah siswa hendaknya diberikan banyak pelatihan menulis cerpen maupun menulis naskah drama, serta mengubah cerpen menjadi naskah drama ataupun sebaliknya. Kemampuan siswa dalam mengubah cerpen menjadi naskah drama hendaknya lebih ditingkatkan atau dilakukan secara berulang.