Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Otomasi Layanan Perpustakaan Sekolah Untuk Peningkatan Literasi Kesehatan Reproduksi Remaja di SMA 1 Muhammadiyah Jakarta Pusat Wardiyono Wardiyono; Indah Kurnianingsih; Danang Dwijo Kangko; Nita Ismayati; Dani Awaludin N; M. Ishom Kamil; David I . Ardiansyah; Kemal S. Radhoto; Clara Priscillia
Info Abdi Cendekia Vol 3 No 1: Juni 2020
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.984 KB)

Abstract

This progam aims to improve health literacy of students at SMA 1 Muhammadiyah Central Jakarta through the implementation of school library automation. Using library automation to support the library services, this program tries to support the availability of health information sources to increase health literacy on adolescent reproductive health problems which are very much needed for students. The implementation activities include are: supporting technical problem solving related to library automation, increasing the content of the library to support health literacy, and increasing the competence and capacity of school library managers. These are considered still lacking in SMA 1 Muhammadiyah. Its also involved students with repackaging health literacy resources. 18 students of the YARSI University Library Science study program involved in the activities. The progam itself acts as the first step of implementation the Real Work Lecture (KKN). A total of 364 titles, 3810 copies, the school library collections had their bibliographic data processed into the SchILS application. In addition, students also made 11 Repackaged Information products in the forms of videos and infographics related to adolescent reproductive health education. A pathfinder for Adolescent Reproductive Health has been successfully developed as a tool to improve adolescent reproductive health literacy. In the long term, the KKN program will be followed up by updating the SchILS software and maintaining its content. The extend outcome of the program expects other agencies such as the Health Office, Puskesmas, and other schools can access the content for health information that has been compiled, in the light of more widespread dissemination.
Pengembangan Indeks Literasi Digital Untuk Pustakawan Perpustakaan Khusus di Indonesia Ria Ariani; Riri Kusumarani; Anne Parlina; Wardiyono Wardiyono
Media Pustakawan Vol 30, No 1 (2023): April
Publisher : Perpustakaan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37014/medpus.v30i1.3472

Abstract

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, perpustakaan menjadi salah satu sektor layanan yang ikut beradaptasi melalui digitalisasi layanan. Untuk mendukung gerakan literasi digital nasional yang merupakan salah satu program pemerintah sejak tahun 2015, perlu dilihat hubungan antara peran perpustakaan sebagai penyedia layanan informasi dalam peningkatan indeks literasi digital. Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan kurangnya perpustakaan, terlebih perpustakaan khusus, yang menjadi fokus penelitian terkait tema literasi digital di Indonesia. Perpustakaan khusus merupakan jenis perpustakaan dengan koleksi yang spesifik dan pengguna khusus. Statistik tahun 2005 menunjukkan ada 994 jumlah perpustakaan khusus yang terdaftar di Indonesia. Kajian ini mengusung tema literasi digital dan menghubungkannya dengan peran perpustakaan khusus. Tujuan dari kajian ini adalah memperoleh gambaran kondisi terkini di perpustakaan khusus terkait literasi digital, menemukan model dan sarana pendukung perpustakaan khusus dalam peningkatan indeks literasi digital, dan memberikan rekomendasi serta strategi untuk pengembangan perpustakaan khusus terkait literasi digital. Metode yang akan digunakan dalam kajian ini adalah metode kuantitatif melalui survey kepada pengguna dan pustakawan perpustakaan khusus di Indonesia. Hasil dari kajian ini dapat menjadi masukan bagi pengambil kebijakan terkait literasi digital. Selain itu, pengelola perpustakaan juga dapat memperoleh wawasan baru untuk memberikan pelayanan digital yang lebih baik.