Ardinata Ardinata
Universitas Aisyah Pringsewu

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Terapi Musik Klasik pada Pasien Skizofrenia dengan Resiko Perilaku Kekerasan di Rs Jiwa Lampung Putri Rizky Alin Sukma; Wawan Kurniawan; Ardinata Ardinata
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 1 (2023): Volume 5 Nomor 1 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i1.7617

Abstract

ABSTRAK Resiko Perilaku Kekerasan adalah perilaku menyimpang yang membahayakan bagi diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan ditandai dengan amuk, gaduh serta gelisah yang tidak terkontrol. Dampak pasien dengan resiko perilaku kekerasan apabila tidak ditangani dapat menyebabkan resiko tinggi mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Salah satu penatalaksanaan masalah keperawatan resiko perilaku kekerasan dengan menggunakan terapi musik klasik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi musik klasik terhadap resiko perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung. Desain penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan pra-eksperimental rancangan one grup pre test – post test. Populasi dalam penelitian ini adalah klien skizofrenia dengan masalah keperawatan resiko perilaku kekerasan yang kooperaatif atau stabil dan mendapatkan SP 2 yang dirawat di ruang Nuri Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung. Subyek yang digunakan sebanyak 4 responden.  Intervensi tindakan yang diberikan adalah terapi musik klasik, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi dengan menggunakan instrument lembar penilaian tanda dan gejala resiko perilaku kekerasan, dan SOP terapi musik klasik. Sebelum dilakukan terapi musik klasik didapatkan rata-rata skor tanda dan gejala RPK (Resiko Perilaku Kekerasan) yaitu 75,9 % (kategori RPK berat), setelah dilakukan terapi musik klasik didapatkan rata-rata skor tanda dan gejala RPK yaitu 56 % (kategori RPK sedang). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil implementasi pemberian terapi musik klasik terhadap resiko perilaku kekerasan dapat membantu menurunkan tanda dan gejala RPK kepada subjek penelitian. Kata Kunci: Resiko Perilaku Kekerasan, Tanda Gejala, Terapi Musik  ABSTRACT Risk of Violent Behavior is deviant behavior that is harmful to oneself, others, and the environment, characterized by tantrums, noise and uncontrolled anxiety. The impact of patients with the risk of violent behavior if not treated can lead to a high risk of injuring themselves, others and the environment. One of the nursing problems in managing the risk of violent behavior is using classical music therapy. This study aims to determine the effect of classical music therapy on the risk of violent behavior in the Regional Mental Hospital of Lampung Province. The research design used was a pre-experimental approach, one group pre test – post test design. The population in this study were schizophrenic clients with nursing problems at risk of cooperative or stable violent behavior and received SP 2, who were treated in the Nuri room of the Regional Mental Hospital of Lampung Province. The subjects used were 4 respondents. The intervention action given is classical music therapy. Data collection techniques used are interviews, observation and documentation using an instrument for assessing signs and symptoms of risk of violent behavior, and classical music therapy SOPs. Before classical music therapy was performed, the average score of signs and symptoms of RPK (Risks of Violent Behavior) was 75.9% (severe RPK category). After classical music therapy, the average score of signs and symptoms of RPK was 56% ( medium RPK category). based on the results of the study, it can be concluded that the results of the implementation of classical music therapy on the risk of violent behavior can help reduce the signs and symptoms of RPK in research subjects. Keywords: Risk of Violent Behavior, Signs of Symptoms, Music Therapy
Zinc Supplementation on Stunting Child: Literature Review Ardinata Ardinata; Feri Agustriani; Nirwana Nirwana; Rice Hernanda; Andi Susanto
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 2: June 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.929 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7i2.851

Abstract

Zinc (Zn) deficiency in children causes growth disorders, increasing the possibility of getting an infection, and reducing the child’s development ability, whereas those problems are related to stunting. Zinc supplementation in several countries is used in efforts to prevent stunting and improve nutrition to reduce stunting prevalence. Unfortunately, zinc intervention revealed some contradictive findings and needed further study. The aim of this study is to analyze zinc supplementation in stunted toddlers. The method used is a literature review with identification, filtration, eligibility determination, and inclusion steps. The article was obtained from search engines: Science Direct, Scopus, Proquest, and Google Scholar within the year 2012-2021. 6 articles were obtained through the process. The analysis result shows that the intervention of zinc implementation gives a significant effect in increasing a child’s height/age (TB/U). However, a significant change towards the status of a child’s biochemistry and another variable was not found. We suggest that zinc supplementation is continuously used in managing stunting by considering the adequacy of other micronutrients nutrition. Abstrak: Defisiensi zinc (Zn)  pada anak menyebabkan gangguan pertumbuhan, peningkatan kemungkinan terkena infeksi, dan menurunkan kemampuan perkembangan anak, dimana masalah-masalah tersebut berkaitan dengan kejadian stunting. Suplementasi zinc di beberapa negara digunakan dalam upaya pencegahan stunting dan perbaikan gizi dengan harapan dapat menurunkan prevalensi stunting. Sayangnya, intervensi zinc mengungkapkan beberapa temuan kontradiktif dan memerlukan kajian lebih lanjut. Studi ini bertujuan untuk menganalisis suplementasi zinc pada kejadian balita stunting. Metode yang digunakan adalah literatur review dengan tahap identifikasi, filtrasi, penentuan kelayakan, dan inklusi. Artikel diperoleh dari mesin pencari Science Direct, Scopus, Proquest, dan Google Scholar dengan batasan tahun 2012-2021. Sejumlah 6 artikel diperoleh dari proses tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa intervensi suplementasi zinc memberikan dampak yang signifikan dalam peningkatan tinggi badan/umur (TB/U) anak, meskipun tidak ditemukan perubahan yang signifikan pada  status biokimia anak dan variabel-variabel lain.  Kami menyarankan agar suplementasi zinc tetap digunakan dalam penatalaksanaan stunting dengan memperhatikan kecukupan gizi mikronutrien lainnya.  
Penerapan Terapi Reminiscence pada Asuhan Keperawatan Jiwa Pasien dengan Harga Diri Rendah (HDR) di Puskesmas Kabupaten Tulang Bawang Yuniarti Yuniarti; Fernando Manefo Hardi; Kuswanto Kuswanto; Ardinata Ardinata; Feri Agustriyani
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 11 (2023): Volume 5 Nomor 11 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i11.9594

Abstract

ABSTRACT Low self-esteem is a type of mental disorder in the personality disorder category. Low self-esteem can be overcome by using Reminiscence Therapy. Onion. In this scientific writing, the author uses a nursing care approach that focuses on nursing actions, namely reminiscence therapy. The subjects of nursing care are clients with low self-esteem problems in mental patients. This nursing care will be carried out in October 2022 at the Tulang Bawang Health Center. Data collection on this scientific writing using a physical examination tool and the Askep Jiwa assessment format. Based on the assessment that has been carried out by the author, the 6 patients with priority problems experienced by the 6 patients, namely low self-esteem, the nursing intervention carried out is remiscence therapy, the evaluation obtained by the author on the third day is as follows: patient 1 : the client says he is happy to be able to remember the past and feels like playing paper airplanes with his younger sibling again, Patient 2: The client says he is happy to be invited to therapy to remember the past, the client is happy that I have a talent for drawing 3: The client says his past was beautiful and wants to rise from downturn, patient 4: Client says now there is a desire to get up and wants to socialize with neighbors, patient 5: Client says I enjoy reminiscing about the past and I feel like I want to work again quickly and patient 6: Client says I enjoy reminiscing about the past and it feels like me want to work again quickly, the author concludes that there is a change in low self-esteem in k e six patients after being given remiscence therapy, it is expected that health workers or nurses in carrying out nursing care for clients who experience HDR Reminiscence Therapy is used as one of the competencies for health workers to provide mental health services Keywords: Askeep Jiwa, HDR, Reminiscence Therapy  ABSTRAK Harga diri rendah merupakan salah satu jenis gangguan jiwa ketegori gangguan kepribadian , Harga diri rendah bisa diatasi salah satunya dengan Terapi Reminiscence Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk Mejelaskan Penerapan Terapi Reminiscence Pada Asuhan Keperawatan Jiwa Pasien Dengan Harga Diri Rendah (HDR) Di Puskesmas Kabupaten Tulang Bawang. Pada Karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan pendekatan asuhan keperawatan yang berfokus pada tindakan keperawatan, yaitu tindakan Terapi reminiscence, Subyek asuhan keperawatan adalah klien dengan masalah Harga diri rendah pada pasien jiwa, Asuhan keperawatan ini dilakukan di bulan Oktober 2022 di Puskesmas Tulang Bawang Pengumpulan data pada karya tulis ilmiah ini dengan menggunakan alat pemeriksaan fisik dan format pengkajian Askep Jiwa. Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan oleh penulis, kepada Ke-6 pasien dengan prioritas masalah yang dialami oleh Ke-6 pasien yaitu Harga diri rendah, Intervensi keperawatan yang dilakukan adalah  terapi remiscence, Evaluasi yang diperoleh penulis pada hari ke tiga adalah sebagai berikut  : pasien 1 : klien mengatakan senang bisa mengenang masa lalu dan merasa ingin bermain pesawat kertas dengan adek nya lagi, Pasien 2 : Klien mengatakan senang diajak terapi mengingat masa lalu, klien senang ternyata saya punya bakat menggambar 3 : Klien mengatakan masa lalu nya indah dan ingin bangkit dari keterpurukan, pasien 4 : Klien mengatakan sekarang sudah ada keinginan untuk bangkit dan ingin sosialisasi dengan tetanggan, pasien 5 : Klien mengatakan saya senang mengenang masa lalu dan rasanya saya ingin cepat bekerja lagi dan pasien 6 : Klien mengatakan saya senang mengenang masa lalu dan rasanya saya ingin cepat bekerja lagi, Penulis menyimpulkan adanya perubahan harga diri rendah pada ke enam pasien setelah diberikan terapi remiscence, Diharapkan Petugas kesehatan atau perawat dalam melakukan asuhan keperawatan klien yang mengalami HDR Terapi Reminiscence dijadikan salah satu kompetensi bagi petugas kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan jiwa. Kata Kunci: Askep Jiwa, HDR, Terapi Reminiscence