Nanda Nur Rahmawati
Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENENTUAN PENERIMA KIP KULIAH MAHASISWA S1 UNUGIRI MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS CLUSTERING Nanda Nur Rahmawati; M. Ivan Ariful Fathoni; Ismanto Ismanto
TRANSFORMASI Vol 6 No 2 (2022): TRANSFORMASI: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Publisher : Pendidikan Matematika FMIPA Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/tr.v6i2.2197

Abstract

Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah adalah salah satu pemberian bantuan pendidikan untuk siswa yang tergolong kurang mampu namun memiliki prestasi untuk melanjukan pendidikan di perguruan tinggi. Banyak perguruan tinggi yang menyediakan program KIP Kuliah sebagai contoh perguruan tinggi swasta yang ada di Bojonegoro yaitu Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNIGIRI). Proses seleksi penerima KIP Kuliah di UNUGIRI masih dilakukan secara manual, cara tersebut membutuhkan ketelitian dan waktu yang cukup lama dan menyebabkan beberapa hasil penyeleksian kurang tepat. Diperlukan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang memudahkan dalam meghitung segala ketentuan pengambilan keputusan dengan menggunakan metode Fuzzy C-Means. Metode Fuzzy C-Means dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan calon penerima KIP Kuliah sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Dengan mempertimbangkan 5 variabel yaitu penerima KIP/KKS, status DTKS, besar penghasilan orang tua, jumlah tanggungan keluarga, serta aset yang dimiliki. Dari 346 data calon mahasiswa penerima yang diperoleh, setelah diteliti dengan menggunakan metode Fuzzy C-Means Clustering diperoleh 119 mahasiswa yang layak menerima KIP Kuliah. Selain itu terdapat 227 mahasiswa kurang layak menerima KIP Kuliah karena tergolong mampu yang dibuktikan dengan tidak memiliki kartu tanda kurang mampu serta data aset yang dimiliki keluarga. Adapun hasil perhitungan di lapangan menunjukkan 236 mahasiswa penerima KIP Kuliah dan 110 mahasiswa tidak menerima KIP Kuliah. Setelah dibandingkan dengan data penerima sebelumnya diperoleh 56% kecocokan hasil Fuzzy C-Means dengan hasil penentuan di lapangan, dan pada hasil analisis perbedaan dari kedua metode tersebut metode Fuzzy C-Means lebih akurat dalam penentuan pengambilan keputusan. Jadi metode ini dapat dipertimbangkan untuk dipakai dalam penentuan kelayakan penerima KIP Kuliah.