Eka Noneng Nawangsih
Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani.

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SKRINING ANTIGEN SARS COV-2 BAGI PARA DOKTER MUDA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI DI RUMAH SAKIT TINGKAT II DUSTIRA, CIMAHI Eka Noneng Nawangsih; Asti Kristianti; Desy Linasari; Ania Kurniawati Purwa Dewi; Siska Telly Pratiwi; Yudith Yunia Kusmala
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 12: Desember 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh SARS CoV-2 telah berlangsung sekitar 3 tahun, namun demikian sampai sekarang belum ditemukan obat dan vaksin yang benar-benar efektif mencegah maupun mengobatinya. Salah satu upaya pencegahan adalah melalui vaksinasi, namun sayang kadar antibodinya cenderung menurun setelah 6 bulan sehingga sering terjadi kasus reinfeksi. Meskipun telah dilakukan protokol kesehatan, dokter muda sangat rentan tertular oleh virus SARS CoV-2 karena sering kontak erat dengan pasien-pasien di fasilitas-fasilitas tempat mereka belajar berpraktek. Upaya pencegahan lain untuk mencegah meluasnya penularan adalah melalui skrining. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukanlah pengabdian masyarakat, berupa skrining SARS CoV-2 bagi dokter-dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani di Rumah Sakit Tingkat II Dustira, Cimahi. Metode yang digunakan adalah dengan RDT (rapid diagnostic test) berupa swab antigen SARS CoV-2. Jumlah dokter muda di RS Tingkat II Dustira ada 239 orang dan yang melakukan skrining 222 orang (93%). Dari hasil skrining, didapatkan 100% hasil negatif. Adapun karakteristik mereka adalah: laki-laki 62 orang (30,7%), Wanita 140 orang ( 69,3%), sudah vaksinasi 2x, 3x dan 4x sebanyak 9 orang (4,5%), 185 orang (91,6%) dan 8 orang (4%). Vaksinasi terakhir lebih dari 6 bulan ada 110 orang (54,4%). Berdasarkan hasil tersebut kemungkinan antibodi mereka masih cukup protektif meskipun sebagian besar dokter muda (54,4%) vaksinasi terakhirnya lebih dari 6 bulan dan hanya 4% yang telah divaksinasi booster 2. Namun demikian hal ini masih perlu dikonfirmasi ulang dengan pengukuran kadar antibodi dengan metode ELISA