Pemantauan tumbuh kembang balita sangat diperlukan dalam rangka deteksi dini kejadian stunting. Pemantauan tumbuh kembang ini termasuk dalam salah satu kegiatan Posyandu. Kegiatan pemantauan tumbuh kembang balita membutuhkan peran aktif dari kader posyandu sehingga penelitian ini dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pengumpulan data indept interview, Focus Group Discussion (FGD), telaah dokumen dan observasi yang bertujuan untuk menganalisis pemberdayaan kader posyandu dalam deteksi dini stunting pada anak baduta di Kecamatan Mestong. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa pemberdayaan kader Posyandu dalam deteksi dini stunting di Kecamatan Mestong sudah bejalan cukup baik namun masih dibutuhkan sosialisasi dan pelatihan serta pembinaan kader Posyandu secara rutin untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader dalam melaksanakan deteksi dini stunting. Hasil telaah dokumen dan observasi menunjukan bahwa sarana dan prasarana terkait deteksi dini stunting masih perlu dilengkapi. Upaya peningkatan pemberdayaan Kader Posyandu dalam deteksi dini stunting di Kecamatan Mestong sudah cukup baik. Sosialisasi dan pelatihan tentang deteksi dini stunting masih diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kader posyandu mengenai stunting, sehingga Kader Posyandu mampu melakukan deteksi kejadian stunting dengan melakukan pengukuran panjang atau tinggi badan anak dengan baik dan benar serta mampu mengedukasi masyarakat tentang pencegahan stunting