<![CDATA[Literasi membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan yang harus dikuasai siswa. Sayangnya, keterampilan ini masih menjadi masalah utama dalam dunia pendidikan khususya pada tingkat sekolah dasar. Hasil observasi awal diketahui masih banyak siswa yang tidak memahami apa yang dibacanya, bahkan tidak sedikit diantara mereka yang belum bisa membaca, untuk itu sekolah mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui program remedial membaca. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji program remedial membaca untuk meningkatkan literasi membaca siswa dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan datanya dilakukan mellaui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan policy research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program remedial membaca dapat meningkatkan literasi membaca siswa. Program ini dilaksanakan melalui dua cara. Dimana untuk siswa kelas rendah, program remedial membaca dilaksanakan secara kelompok yang dikumpulkan dalam satu kelas dan diajarkan secara klasikal oleh beberapa guru. Sedangkan untuk kelas tinggi, program remedial membaca dilaksanakan secara individu atau perseorangan dengan menggunakan berbagai strategi dan metode. Keberhasilan program ini tentunya membutuhkan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak yang meliputi: guru, orang tua, dan siswa. Dengan demikian, kerjasama yang baik antar stakeholder akan menunjang keberhasilan siswa dalam memperoleh pendidikan yang berkualitas.]]>
