Nindi Dwike Bella Astari
Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Covid-19 Pandemic Disaster And Inflation Rate In East Java By Statistical Perspective Using Robust Factor Analysis Nindi Dwike Bella Astari; Ani Budi Astuti; Niel Ananto
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 9, No 1 (2023): January 2023
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.9.1.549-556.2023

Abstract

Bencana pandemi COVID-19 telah menghantam semua sektor kehidupan di seluruh dunia termasuk di Indonesia, khususnya pada sektor ekonomi. Jawa Timur sebagai salah satu provinsi di Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar kedua setelah Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi yang terimbas besar dalam sektor ekonomi akibat bencana Pandemi COVID-19. Salah satu indikator bencana ekonomi adalah angka inflasi yang tinggi dan hal ini berakibat pada pertumbuhan ekonomi yang akan terus melambat sehingga mengancam kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia berupaya terus menerus berupaya untuk menjaga angka inflasi yang rendah dan stabil. Deskripsi tingkat inflasi harga barang/jasa kebutuhan rumah tangga dapat dilihat melalui perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK), yaitu variabel makanan, minuman, dan tembakau; sandang, perumahan, perlengkapan rumah tangga, kesehatan, transportasi, informasi dan komunikasi, pendidikan, dan rekreasi. Keterkaitan antara bencana pandemi Covid-19 dan tingkat inflasi dalam perspektif statistika akan dikulik melalui pendekatan analisis faktor kekar dengan metode pendugaan parameter Minimum Volume Ellipsoid (MVE). Tujuan penelitian ini adalah membentuk faktor-faktor yang dominan pengaruhnya terhadap tingkat inflasi di Jawa Timur berdasarkan sembilan variabel indikator IHK saat terjadi bencana pandemi Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak bencana pandemi Covid-19 terhadap tingkat inflasi di Jawa Timur adalah masyarakat lebih mengutamakan faktor kebutuhan primer, yaitu komponen makanan, minuman, dan tembakau daripada komponen yang lain serta kurang terpenuhinya faktor kebutuhan sekunder.