Agus Handoyo Harsolumakso, Agus Handoyo
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Interpretasi Vulkanostratigrafi Daerah Mamuju Berdasarkan Analisis Citra Landsat-8 Kamajati, Dhatu; Indrastomo, Frederikus Dian; Sukadana, I Gde; Saepuloh, Asep; Harsolumakso, Agus Handoyo
Eksplorium Buletin Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir Vol 36, No 2 (2015): November 2015
Publisher : Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir - BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.019 KB)

Abstract

Daerah Mamuju dan sekitarnya umumnya disusun oleh batuan gunung api. Batuan sedimen vulkanoklastik dan batugamping berada di atas batuan gunung api. Aktivitas gunung api membentuk beberapa morfologi unik seperti kawah, kubah lava, dan jalur hembusan piroklastika sebagai produknya. Produk tersebut diidentifikasi berdasarkan karakter bentuk-bentuk melingkar di citra Landsat-8. Hasil koreksi geometrik dan atmosferik, interpretasi visual pada citra Landsat-8 dilakukan untuk mengidentifikasi struktur, geomorfologi, dan kondisi geologi daerah tersebut. Struktur geologi regional menunjukkan kecenderungan arah tenggara – baratlaut yang mempengaruhi pembentukan gunung api Adang. Geomorfologi daerah tersebut diklasifikasikan menjadi 16 satuan geomorfologi berdasarkan aspek genetisnya, yaitu punggungan blok sesar Sumare, punggungan kuesta Mamuju, kawah erupsi Adang, kawah erupsi Labuhan Ranau, kawah erupsi Sumare, kerucut gunung api Ampalas, kubah lava Adang, bukit intrusi Labuhan Ranau, punggungan aliran piroklastik Adang, punggungan aliran piroklastik Sumare, perbukitan sisa gunung api Adang, perbukitan sisa gunung api Malunda, perbukitan sisa gunung api Talaya, perbukitan karst Tapalang, dan dataran aluvial Mamuju, dataran teras terumbu Karampuang. Berdasarkan hasil interpretasi citra Landsat-8 dan konfirmasi lapangan, geologi daerah Mamuju dibagi menjadi batuan gunung api dan batuan sedimen. Batuan gunung api terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Kompleks Talaya dan Kompleks Mamuju. Kompleks Talaya terdiri atas batuan gunung api Mambi, Malunda, dan Kalukku berkomposisi andesit, sementara Kompleks Mamuju terdiri atas batuan gunung api Botteng, Ahu, Tapalang, Adang, Ampalas, Sumare, dan Labuhan Ranau berkomposisi andesit sampai basal leusit. Vulkanostratigrafi daerah ini disusun berdasarkan analisis struktur, geomorfologi, dan distribusi litologi. Vulkanostratigrafi daerah Mamuju diklasifikasikan ke dalam Khuluk Talaya dan Khuluk Adang. Khuluk Talaya terdiri atas Gumuk Mambi, Gumuk Malunda, dan Gumuk Kalukku. Khuluk Mamuju terdiri atas Gumuk Botteng, Gumuk Ahu, Gumuk Tapalang, Gumuk Adang, Gumuk Ampalas, Gumuk Sumare, dan Gumuk Labuhan Ranau. Kata kunci:vulkanostratigrafi, Landsat-8, Mamuju, geologi
Geology of the Eastern Part of the Volcanic-Kendeng Zone of East Java: Stratigraphy, Structures and Sedimentation Review from Besuki and Situbondo Areas Harsolumakso, Agus Handoyo; Noeradi, Dardji; Rudyawan, Alfend; Amiarsa, Dadan; Wicaksono, Satryo; Nurfarhan, Affan A
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol 20, No 3 (2019): Article in Press
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.817 KB) | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.20.3.143-152

Abstract

The Tertiary stratigraphy of Situbondo was constructed by a series of volcanoclastic-carbonate turbidite facies of Menuran Formation with Pacalan limestone Member, and Leprak Formation. These formations formed a regional east-west trending circular anticlinorium. The Tertiary formations were covered by Quaternary volcano-clastic Ringgit Formation and subsequent younger Bagor volcanic products. The oldest Tertiary rock units are the Late Miocene-Pliocene Menuran Formation, with Pacalan Limestone Member. Formation is mainly composed of foram-rich marls and calcareous, sometimes tuffaceous sandstones, with conglomerate intercalations. Sedimentation of this formation is interpreted as to be a mixing, from proximal to distal turbidite, involving volcaniclastic and carbonate sources, in  a bathyal open marine environment. The Early Pliocene Leprak Formation overlies conformably the Menuran Formation, which consists of alternating calcareous sandstones and tuff sandstones deposited in a bathyal open marine environment with proximal turbidite mechanism suggesting that basin depocenter was located to the east. Up to Late Pliocene, the region was dominated by developments proximal turbidite volcanoclastic sedimentation of The Leprak Formation, contemporaneous with increasing volcanic activity in the south. Deformation of Plio-Pleistocene in Java is believed to be the last major tectonic period, which forms the west-east trending structures. In Situbondo area, folding structures in this direction involves the Neogene Menuran Formation, Pacalan Member and Leprak Formation. Volcanic activity persists, and increases, with the activity of Ringgit-Beser volcano in Pleistocene. These late events of magmatism, volcanism and uplift were contributed to the last structural configuration of the area.Keyword : Situbondo, structural geology, volcanic-kendeng zone, stratigraphy