Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Rebrandring dan Product Quality Terhadap Brand Image Produk Fair and Lovely Menjadi Glow and Lovely Novita Zahrotul Khoiroh; Lilik Purwanti
Populer: Jurnal Penelitian Mahasiswa Vol. 1 No. 4 (2022): Desember : Jurnal Penelitian Mahasiswa
Publisher : Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/populer.v1i4.452

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran rebranding dan product quality terhadap brand image produk fair and lovely menjadi glow and lovely. Hipotesis dalam penelitian ini ada tiga. Hipotesis pertama adalah rebranding berpangaruh positif signifikan terhadap brand image hipotesis dua product quality berpengaruh positif signifikan terhadap brand image dan hipotesis tiga yaitu rebranding dan product quality berpangaruh positif signifikan. Data diperoleh dari penyebaran kuesioner dengan metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Sampel yang diambil 86 responden generasi Z di Desa Pagerwojo, alat hitung analisis yang digunakan yaitu SPSS. Hasil analisis data diperoleh pengaruh rebranding dan product quality terhadap brand image sebesar R Square sebesar 0,450. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu Rebranding dan Product Quality dapat menjelaskan variabel terikat yaitu brand image sebesar 45,0% dan sisa 55,0% dijelaskan oleh variabel lain. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa hasil uji t pada variabel Rebranding (X1) diperoleh nilai = 2,054 > 1,98, dengan tingkat signifikan 0,043 lebih kecil dari batas signifikansi 0,05, ini berarti thitung > ttabel, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima dan Rebranding secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap brand image. Uji t pada variabel product quality diperoleh nilai thitung = 5,114 > 1,98 dengan tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dari batas signifikasi 0,05, ini berarti thitung > ttabel, yang berarti Ho di tolak dan Ha diterima dan product quality secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap brand image.
Rebranding UMKM Desa Watugolong: Meningkatkan Brand Awareness dari UMKM Keripik Gadung Devi Febrianti; Sonhaji Arif; Rachmah Nur Fitriyah; Lilik Purwanti; Vita Nur Indah Sari; Zulfan Al Akhyar
Nusantara Community Empowerment Review Vol. 1 No. 1 (2023): Nusantara Community Empowerment Review
Publisher : LPPM UNUSIDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55732/ncer.v1i1.735

Abstract

Peran UMKM sangat signifikan terhadap perekonomian Indonesia, baik dari sisi jumlah unit usaha, penyerapan tenaga kerja, maupun kontribusi dalam produk domestik bruto (PDB). Untuk mengembangkan usaha, UMKM tak lepas dari bagaimana mem-branding produk dengan efektif. Desa Watugolong merupakan desa yang memiliki tingkat brand awareness yang rendah terkait branding UMKM keripik gadung. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan brand awareness masyarakat pada bidang ekonomi. Metode yang digunakan pada pengabdian kepada masyarakat ini berupa penyuluhan mengenai pemahaman HKI dan arti penting HKI bagi dunia usaha. Mitra pengabdian masyarakat adalah Desa Watugolong di Sidoarjo. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat yang diperoleh adalah adanya pemahaman dan keinginan objek PKM untuk mengurus dan mendaftarkan HKI dalam kepentingan usahanya. Inovasi menciptakan desain packaging yang eye appeal pada sosial media Instagram dan marketplace Shopee dapat memudahkan UMKM memasarkan produknya dan dapat meningkatkan ketertarikan konsumen sehingga pendapatan akan meningkat pesat. The role of UMKM is very significant to the Indonesian economy, both in terms of the number of business units, employment, and contribution to gross domestic product (GDP). To develop a business, SMEs cannot be separated from how to brand products effectively. Watugolong Village was a village that has a low level of brand awareness related to the branding of gadung chips SMEs. This community service aims to increase public brand awareness in the economic field. The method used in this community service is in the form of counseling about the understanding of IP and the importance of HKI for the business world. The community service partner was Watugolong Village in Sidoarjo. The results of Community Service obtained were the understanding and desire of the community service object to manage and register IP in the interests of its business.