Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ACCOUNTABILITY FOR THE RELATIONSHIP BETWEEN ZAKAT LITERACY, OPERATING PROFIT, AND THE INTEREST OF MSMES IN PAYING ZAKAT THROUGH ZAKAT MANAGEMENT ORGANIZATION Dahlia Tri Anggraini; Siti Hartinah; Rindu Ferdina Lestari
JURNAL AKUNTANSI UNIVERSITAS JEMBER Vol 20 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jauj.v20i2.35071

Abstract

Zakat is the key to poverty alleviation efforts, tackling social problems to empowering micro-economics in addition to funds from the APBN. It is hoped that there will be a joint movement including from MSME actors. The purpose of this study was to examine and analyze the effect of accountability on the relationship between literacy, operating profit, and the interest of MSMEs in paying zakat through Zakat Management Organization (ZMO). With the stages of research; survey in the form of distributing questionnaires and interviews to the respondents (MSME entrepreneurs); processing data on the distribution of questionnaires using the SmartPLS 3 software; and data analysis. The results of this study are that zakat literacy has no significant positive effect, operating profit and accountability has a significant positive effect. This research has an implication by this research, MSME in Cipadu Market have a good zakat literacy, but they aren't familiar with ZMO. Accordingly, ZMO must be active in socializing their program to muzakki, especially MSMEs. The expectations are that MSMEs will become muzakki and will pay their zakat from their operating income through ZMO. So that it can increase the realization of zakat funds collected through ZMO in Indonesia.Keywords: Accountability, Literacy, Net Income, MSMEs, ZMO ABSTRAKZakat menjadi kunci upaya pengentasan kemiskinan, penanggulangan masalah sosial hingga pemberdayaan ekonomi mikro selain dana dari APBN. Melalui zakat, diharapkan terdapat gerakan bersama termasuk dari para pelaku UMKM. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh akuntabilitas terhadap hubungan literasi, laba usaha, dan minat UMKM membayar zakat melalui Zakat Management Organization (ZMO). Dengan tahapan penelitian; survei berupa penyebaran kuesioner dan wawancara kepada responden (pengusaha UMKM); pengolahan data penyebaran kuesioner menggunakan software Smart PLS 3; dan analisis data. Hasil dari penelitian ini adalah literasi zakat berpengaruh positif tidak signifikan, laba usaha dan akuntabilitas berpengaruh positif signifikan. Penelitian ini memiliki implikasi praktis bahwa meskipun UMKM di Pasar Cipadu memiliki literasi zakat yang baik, tetapi mereka tidak mengenal ZMO. Oleh karena itu, ZMO harus aktif mensosialisasikan programnya kepada para muzakki, khususnya UMKM. Harapannya, UMKM akan menjadi muzakki dan akan membayar zakat dari hasil usaha mereka melalui ZMO. Sehingga dapat meningkatkan realisasi dana zakat yang terkumpul melalui ZMO di Indonesia.Kata Kunci: Akuntabilitas, Laba Bersih, Literasi, UMKM, ZMO
MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN BISNIS DIMODERASI LEVERAGE: STUDI PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI TERHADAP MODEL Z-SCORE ALTMAN Azizatul Munawaroh; Sutanti Sutanti; Rindu Ferdina Lestari; Adhisty Shabrina Nurqamarani
IJMA (Indonesian Journal of Management and Accounting) Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/ijma.2024.5(1).43-59

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh Financial distress dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan, dengan Leverage sebagai variabel moderasi, khususnya pada perusahaan telekomunikasi selama periode 2019 hingga 2022. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling, dan analisis data dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 20. Temuan utama penelitian ini adalah tiga poin kunci. Pertama, financial distress, yang diwakili oleh Zscore, menunjukkan pengaruh negatif yang signifikan terhadap nilai perusahaan dengan nilai t sebesar -2.061 dan signifikansi 0.050. Ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat financial distress suatu perusahaan, semakin rendah nilai perusahaan tersebut. Kedua, dividen yang dibayarkan oleh perusahaan mempengaruhi nilai perusahaan dengan cara positif yang signifikan, dengan nilai t sebesar -2.660 dan signifikansi 0.14, menunjukkan bahwa perusahaan dengan kebijakan dividen yang lebih besar cenderung memiliki nilai perusahaan yang lebih tinggi. Ketiga, leverage memainkan peran ganda dalam penelitian ini. Pertama, sebagai variabel moderasi semu yang mempengaruhi hubungan antara financial distress dan nilai perusahaan. Kedua, leverage berperan sebagai moderator potensial dalam menghubungkan kebijakan dividen dengan nilai perusahaan. Temuan ini memberikan wawasan penting bagi pemangku kepentingan untuk memahami dinamika antara faktor-faktor ini dalam konteks industri telekomunikasi.