Setiyawidi Setiyawidi, Setiyawidi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ZONASI TINGKAT KERAWANAN BENCANA LETUSAN GUNUNG API TANGKUBANPARAHU Setiyawidi, Setiyawidi; Setiawan, Iwan; Somantri, Lili
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v11i2.1635

Abstract

Potensi bencana letusan gunungapi di Indonesia sangat besar. Hal ini karena posisi Indonesia berada di jalur gunungapi aktif dunia yang berada di sepanjang Cincin Api Pasifik (Pasific Ring Of Fire). Indonesia memiliki 129 gunung api aktif dan 271 titik erupsi akibat dari adanya tumbukan antar tiga lempeng utama bumi, yaitu lempeng Pasifik, lempeng Eurasia, dan lempeng Indo-Australia. Beberapa gunungapi sudah mulai menampakkan aktivitasnya, beberapa diantaranya mempunyai aktivitas tahunan yang lebih aktif dibandingkan gunungapi lainnya, seperti Gunung Merapi di Yogyakarta, terdapat gunungapi yang semula tipe B mendadak memperlihatkan gejala berupa letusan tipe A, seperti Gunung Sinabung di Kabupaten Karo. Terkait hal tersebut, perlu dilakukan mitigasi bencana agar meminimalisasi dampak dan jumlah korban bencana. Upaya yang dilakukan, salah satunya adalah pembuatan peta kawasan rawan bencana. Karena itu, penulis mengadakan penelitian terkait “Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis untuk Zonasi Tingkat Kerawanan Bencana Letusan Gunungapi Tangkubanparahu”. Hal ini karena, pembangunan di wilayah kawasan Gunungapi Tangkubanparahu mengalami kemajuan yang pesat, terutama di daerah Kawasan Bandung Utara (KBU). Penelitian ini bertujuan untuk membuat zonasi tingkat kerawanan bencana letusan Gunungapi Tangkubanparahu, tingkat kerawanan bencana yang diteliti terkait tingkat kerawanan bencana aliran lahar dan tingkat kerawanan bencana aliran piroklastik (awan panas). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei deskriptif. Teknik pengumpulan datanya dilakukan interpretasi peta, survei lapangan, dan studi dokumentasi dari dinas-dinas terkait terutama dengan penelitian yang sedang dilakukan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis Sistem Informasi Geografis (SIG) berupa analisis tumpang susun (overlay), (buffering), dan analisis tiga dimensi. Hasil penelitian dengan analisis SIG terkait kelas kerawanan bencana letusan Gunungapi Tangkubanparahu, menghasilkan tiga kelas kerawanan bencana. Kelas kerawanan bencana tinggi aliran lahar mencapai 6.01% dari luas total daerah penelitian, kelas kerawanan bencana sedang aliran lahar mencapai 70.17% dari luas total daerah penelitian, sedangkan kelas kerawanan bencana rendah aliran lahar rendah mencapai 23.82% dari luas total daerah penelitian. Kelas kerawanan bencana tinggi aliran piroklastik (awan panas) mencapai 3.91% dari luas total daerah penelitian, kelas kerawanan bencana sedang aliran piroklastik (awan panas) mencapai 90.36% dari luas total daerah penelitian, sedangkan kelas kerawanan bencana rendah aliran piroklastik (awan panas) mencapai 5.72% dari luas total daerah penelitian. Saran yang dihasilkan dalam penelitian ini digunakan untuk arahan pemanfaatan ruang terutama di kawasan rawan bencana tinggi, juga tidak melakukan alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Kata kunci : pemanfaatan SIG, zonasi tingkat kerawanan bencana, Gunungapi Tangkubanparahu.