Ramlan Ramlan
Physics Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Sifat Fisis dan Mekanik Fiberboard Pada HDF, MDF, dan MLDF dengan Variasi Density Profile Menggunakan Alat Density Profile Analyzer Meter DPX200 IMAL Intan Rahmawati; Lafira Lafira; Fadillah Permata Sari; Ahmad Aminuddin Bama; Ramlan Ramlan
Jurnal Penelitian Sains Vol 24, No 3 (2022)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v24i3.722

Abstract

Telah dilakukan penelitian analisis sifat fisis dan mekanik tentang perbandingan produk HDF, MDF, dan, MLDF yang ditinjau dari density profile. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh densitas pada sifat fisis dan mekanik fibreboard. Produk yang digunakan sebagai bahan perbandingan adalah HDF, MDF, dan MLDF sesuai dengan tingkat densitasnya. Penelitian ini dimulai dengan melihat density profile menggunakan alat density profile meter analyzer DPX200 IMAL yang menggunakan sinar X-Ray. Sampel diurutkan sesuai dengan posisi saat board dipotong di line pabrik. left, center left, center, center right, dan right dengan diberi plat aluminium antar sampel baru dimasukkan ke dalam alat density profile meter analyzer dengan hasil pada MLDF, puncak maksimum encapai 908 kg/m3 dan 881 kg/m3. Pada MDF, puncak maksimum mencapai 935 kg/m3 dan 946 kg/m3, serta HDF puncak maksimum mencapai 1085 kg/m3 dan 1032 kg/m3. Sampel yang telah diuji density profile kemudian dilakukan pengujian Internal boanding, MOE/MOR, dan surface weight. Hasil dari pengukuran densitas diperoleh bahwa semakin tinggi densitas yang diperoleh, maka semakin besar pula nilai dari internal boanding, MOE/MOR, dan surface weight. Hal ini berarti, densitas berbanding lurus dengan ketiga pengujian mekanik yang telah dilakukan. Kata kunci: Fiberboard, HDF, MDF, MLDF, Density Profile, internal boanding, MOE/MOR, Surface weight
Penerapan Alat Gammasilometer Cs-137 pada Digester/Preheater untuk Pengukuran Level Chip di Area Refiner MDF Line 2 di PT. Sumatera Prima Fibreboard Lafira Lafira; Intan Rahmawati; Agus Priyadi; Supardi Supardi; Ramlan Ramlan
Jurnal Penelitian Sains Vol 25, No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v25i1.723

Abstract

Telah dilakukan penelitian penerapan alat gammasilometer Cs-137 pada digester/preheater yang ditinjau dari pengukuran level chip dan ketinggian level berdasarkan perubahan speed discharges screw.. Dilanjutkan dengan proses preheating dengan dilakukan pemasakan serta pengukuran level chip ditinjau dari pemancaran sumber radioaktif ke receiver dan transmitter sehingga, sampai ke layar monitor operator. Seluruh proses yang dilakukan secara continue atau terus menerus. Hasil pengukuran level dan ketinggian didapatkan dari kalkulasi perhitungan PLC (Programmable Logic Controller). Hasil dari pengukuran ketinggian level terhadap perubahan speed discharge screw diperoleh bahwa semakin cepat speed discharge screw, maka akan semakin tinggi level chip pada preheater. Hal ini berarti, ketinggian level chip berbanding lurus terhadap speed discharge screw. Kata kunci: Gammasilometer, Cs - 137, Digester/ Preheater, level chip, ketinggian level
PENGUKURAN BASIS WEIGHT PULP DENGAN STRONSIUM-90 PADA PT. TANJUNGENIM LESTARI PULP AND PAPER Anisa Dwi Maharani; Harlem Simarmata; Mirza Yusfrizal; Ramlan Ramlan
Jurnal Penelitian Sains Vol 25, No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v25i2.837

Abstract

Stronsium-90 merupakan   zat radioaktif yang termasuk ke dalam logam alkali tanah. Sebagai bagian dari logam alkalli tanah stronsium memiliki sifat aktif dengan material non logam. Dalam aplikasinya stronsium dipakai untuk pengukuran basis weight pulp. Sebab massa dari partikel beta lebih kecil daripada partikel alpha (α) maka ionisasi nya menjadi lebih kecil, akibatnya daya tembus atau jangkauan udara nya ± 1m untuk energi radiasi sebesar 0,5 MeV dan 10m untuk 3MeV yang sangat cocok untuk menembus material yang tidak terlalu tebal. Saat partikel beta (β) berinteraksi dengan  material dari pulp, partikel beta (β) akan  mengalami dua peristiwa yaitu ionisasi dan efek bremsstrahlung. Pada stronsium-90 untuk mencapai kestabilannya (ionisasi) ia akan  menambah elektron dari atom diudara. Hal ini dipengaruhi dengan karakteristik dari partikel beta yang di milikinya berupa beta +. Secara fisis interaksi radiasi dan materi akan terjadi tumbukan pancaran sinar beta (β) yang berusaha menembus materi sehingga melepaskan energi (Efek Bremsstrahlung).