Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Kelurahan Sukamentri Kabupaten Garut Kurniawan Dewi Budiarti; Eti Suliyawati; Nuria Nuria
Jurnal Medika Cendikia Vol 9 No 02 (2022): Jurnal Medika Cendikia
Publisher : STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33482/medika.v9i02.196

Abstract

Stunting merupakan salah satu bentuk gizi kurang yang ditandai dengan indikator tinggi badan menurut umur. Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama. Pola pemberian makan balita merupakan upaya dan cara ibu memberikan makanan pada balita dengan tujuan agar kebutuhan makan balita tercukupi, baik jumlah, jenis dan frekuensi, maupun nilai gizinya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kelurahan Sukamentri Kabupaten Garut. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 294 orang Ibu yang memiliki balita usia 24-59 bulan, diperoleh sampel sebanyak 84 responden yang dipilih secara purposive sampling menggunakan data primer dan sekunder. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan balita diukur tinggi badan dengan menggunakan microtoise dan dikonversikan ke dalam nilai terstandar (z-score) . Data dianalisa menggunakan uji Chi Square dengan signifikansi α=0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi pola pemberian makan yang stunting kategori kurang 81% dengan jumlah 34 orang, kategori pola pemberian makan baik 19% dengan jumlah 8 orang. Pola pemberian makan yang tidak stunting kategori kurang 2,4% dengan jumlah 1 orang,kategori baik 97% dengan jumlah 41 orang. Hasil: analisa bivariat untuk variabel pola pemberian makan didapatkan p-value 0,012 maka H0 ditolak yang brarti terdapat hubungan antara pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. dan diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi bahan informasi untuk mencegah terjadinya stunting pada balita sehingga bisa menurunkan angka kejadian stunting di Kabupaten Garut.