Berdasarkan hasil observasi di SMK Nasional Malang diketemukan permasalahan dalam proses pembelajaran sistem pengisian bahan ajar yang digunakan terbatas pada LKS dan power point, sehingga siswa kurang memiliki bahan ajar secara mandiri. Berdasar permasalahan tersebut, mengembangkan bahan ajar berupa modul merupakan sebuah solusi yang diperlukan. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan pendekatan model pengembangan Sugiyono yang terdiri dari 10 langkah. Langkah-langkah tersebut meliputi: potensi dan masalah, pengumpuan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, ujicoba produk, revisi produk, ujicoba produk, revisi produk dan produk siap digunakan. Hasil penelitian menghasilkan modul Sistem Pengisian dengan kriteria kelayakan sebagai berikut: validasi ahli media menunjukan rata-rata persentase tingkat kelayakan modul sebesar 95,24% (valid), validasi ahli materi menunjukan rata-rata persentase tingkat kelayakan modul sebesar 86,76% (valid), hasil uji coba skala kecil menunjukan rata-rata persentase tingkat kelayakan modul sebesar 85,47% (valid) dan hasil ujicoba skala besar menunjukan rata-rata persentase tingkat kelayakan modul sebesar 82,98% (valid). Berdasar data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa produk modul Sistem Pengisian dikatakan layak dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran pada kompetensi memelihara sistem pengisian oleh siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK Nasional Malang.