This Author published in this journals
All Journal Gaster
. Wahyuni
STIKES 'Aisyiyah Surakarta

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS KEBIJAKAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK DALAM KONTEK PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PADA PEMBANGUNAN NASIONAL DI KAB. SUKOHARJO . Maryatun; . Wahyuni
Gaster Vol 4 No 2 (2008): AGUSTUS
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.478 KB)

Abstract

kekerasan dalam rumah tangga perlu mendapatkan kajian analisa kebijakan pemerintah karena dampak akibat terjadinya kekerasan rumah tangga akan berkaitan dengan kesejahteraan dalam rumah tangga. Analisa kebijakan akan masalah kekerasan dalam rumah tangga perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah baik dari segi perlindungan maupun undang-undang yang mendukung pada masalah ini. Dampak yang ditimbulkan pada kasus ini dapat berupa fisik dan psikis yang berujung pada kemiskinan. Kemiskinan pada kenyataannya memberikan beban pada pemerintah.   Keywords :Kekerasan dalam rumah tangaa, kebijakan pemerintah
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA . Ricka; . Wahyuni
Gaster Vol 7 No 2 (2010): AGUSTUS
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.967 KB)

Abstract

Sindroma Pramenstruasi merupakan kondisi medis umum yang memengaruhi hubungan wanita, aktivitas sosial, produktivitas kerja, dan kualitas hidup.  Berbagai gejala emosional yang paling umum dialami wanita saat pra-haid timbul suatu kecemasan ketika menghadapi PMS. Data di SMP Negeri 4 Surakarta, jumlah siswa-siswi kelas 7 adalah 261 siswa, yang terdiri 155 perempuan dan 106 laki-laki.  Hasil dari wawancara siswi kelas 7 jumlah siswi yang belum mengalami menstruasi adalah 3 siswi, sedangkan jumlah keseluruhan siswi yang sudah mengalami menstruasi adalah 150 siswi. Sekitar 70% banyak siswi yang mengalami kecemasan dan Sindroma Pramenstruasi saat menjelang menstruasi. Hal ini di sebabkan karena banyak siswi mengalami permasalahan yang sering terjadi yaitu masalah mengenai menstruasi yang hampir setiap bulan ada siswi SMP yang mengeluhkannya.  Bahkan ada juga siswi yang terpaksa tidak masuk sekolah pada hari pertama haid dan banyak siswi yang beristirahat sebentar di UKS, sehingga dapat menggangu aktivitas sekolahnya. Berkaitan dengan hal tersebut penelitian ini akan menganalisa apakah ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan Sindroma Pramenstruasi pada siswi SMP Negeri 4 Surakarta? Tujuan; Mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan sindroma pramenstruasi. Metode; Penelitian observasional analitik dengan rancangan Cross Sectional dengan pendekatan kuantitatif terhadap 152 siswi kelas 7 SMP Negeri 4 Surakarta. Hasil; Variabel bebas tingkat kecemasan terbukti memiliki hubungan signifikan dengan Sindroma Pramenstruasi. Dari hasil analisa data yang menggunakan angka korelasi Kendall’s Tau sebesar 0,290 dengan signifikansi sebesar 0,000.  Oleh karena signifikansi lebih kecil dari tingkat ketelitian 0,05 maka diputuskan bahwa H0 ditolak.  Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan Sindroma Pramenstruasi pada siswi SMP Negeri 4 Surakarta dengan kekuatan korelasi sedang. Kesimpulan; Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat kecemasan dengan Sindroma Pramenstruasi pada siswi SMP Negeri 4 Surakarta.   Kata Kunci :tingkat kecemasan, Sindroma Pramenstruasi
METODE CLINIC-BASED DAN COMMUNITY EMPOWERMENT PADA PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN KONSELOR SEBAYA DALAM PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI KABUPATEN SUKOHARJO . Maryatun; . Wahyuni
Gaster Vol 8 No 2 (2011): AGUSTUS
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.153 KB)

Abstract

Abstrak : Kantor Pemberdayaan Perempuan merupakan dinas yang bertanggung jawab langsung terhadap kegiatan sosialisasi kesehatan reproduksi remaja. Dinas ini berada di bawah pemerintah daerah Sukoharjo. Dinas KPP (Kantor pemberdayaan Perempuan) mengakui akan pentingnya informasi kesehatan reproduksi bagi remaja. Akan tetapi Dinas KPP dan KB   dengan keterbatasan tenaga dan dana tidak bisa melakukan kegiatan ini secara luas sesuai dengan yang diharapkan. Belum adanya kerja sama dengan berbagai dinas terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Departemen Agama dan Pemda membuat kegiatan ini belum dapat disosialisasikan secara lebih luas dan sesuai dengan sasaran yang di harapkan. Tujuan : Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membentuk PIK KRR (Pusat Informasi Dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja) sebagai suatu wadah untuk memberikan informasi kesehatan reproduksi secara tepat bagi remaja. Metode yang digunakan adalah  Metode Clinic-Based Dan Community Empowerment Pada Pemberdayaan Pendidik Dan Konselor Sebaya Dalam Program Kesehatan Reproduksi Remaja Hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat diperoleh yaitu pada tahap pertama yaitu pelatihan kesehatan reproduksi dapat berjalan dengan baik dan telah terbentuk 20 PIK KRR  disetiap SMU/SMK. Pelaksanaan pada tahap kedua yaitu pendampingan dilapangan sebagian besar sudah dapat dilaksanakan. Hambatan yang dirasakan pada pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pada tahap kedua. Masih terdapat sebagian kecil  sekolah yang belum memaksimalkan kegiatan pada saat pendampingan. Pada pelaksanaan pendampingan ini role model hanya memberikan penyuluhan di sekolah. Kegiatan pendampingan belum dilaksanakan di masyarakat karena keterbatasan waktu yang ditentukan. Kata Kunci : Community empowerment, Pemberdayaan pendidik dan konselor sebaya, Kesehatan reproduksi remaja
GAMBARAN KARAKTERISTIK KELUARGA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN RUMAH TANGGA DI DESA KARANGASEM WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANON II SRAGEN Erna Irawati; . Wahyuni
Gaster Vol 8 No 2 (2011): AGUSTUS
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.67 KB)

Abstract

Abstrak: Keluarga dijadikan sebagai unit pelayanan karena masalah kesehatan keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antara sesama anggota keluarga (Setiadi, 2008: 2). Survei di Dinas Kesehatan di Indonesia, masyarakat yang berperilaku hidup sehat masih kurang dari 10 %. Kurangnya perilaku hidup sehat itu mengundang munculnya kebiasaan-kebiasaan tidak sehat di masyarakat (Kusumawati, 2008: 48). Hasil rekapitulasi data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen diperoleh data skor PHBS terendah adalah wilayah kerja Puskesmas Tanon II Desa Karangasem. Desa Karangasem termasuk sehat pratama 17,50 %. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan, sebab perilaku ini terjadi akibat adanya paksaan atau aturan yang mengharuskan untuk berbuat. Salah satu wujud dari perilaku adalah pengetahuan. Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa factor: pendidikan, pekerjaan dan Umur  (Mubarak, 2007: 28-29). Kata Kunci: Pendidikan, Pengetahuan, Pekerjaan, Umur dan PHBS
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN LANSIA DALAM MENGIKUTI POSYANDU LANSIA DI POSYANDU LANSIA JETIS DESA KRAJAN KECAMATAN WERU KABUPATEN SUKOHARJO Dwi Handayani; . Wahyuni
Gaster Vol 9 No 1 (2012): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.396 KB)

Abstract

Latar belakang : Dukungan keluarga merupakan salah satu bentuk dari terapi keluarga, melalui keluarga berbagai masalah kesehatan bisa muncul sekaligus dapat diatasi. Posyandu lansia merupakan pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut yang kegiatannya meliputi kegiatan preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. WHO memperkirakan kenaikan penduduk usia lanjut tahun 2025 dibandingkan tahun 1990 di Indonesia sebanyak 440%. Saat ini jumlah lansia di Kelurahan Krajan sebanyak 1441 orang. Sampai sekarang tercatat 390 anggota lansia yang mengikuti Posyandu Lansia di Posyandu Lansia Jetis Desa Krajan Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. Tujuan : Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia dalam mengikuti posyandu lansia di posyandu lansia Jetis Desa Krajan Kecamatan weru Kabupaten Sukoharjo. Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan simple random sampling, dengan jumlah sampel penelitian 100 orang responden yang memenuhi kriteria untuk dijadikan populasi dalam penelitian ini, sedangkan instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasil : Hasil analisa univariat menunjukkan bahwa sebagian responden memiliki kepatuhan yang rendah (71%), dan sebagian besar memiliki dukungan keluarga yang rendah (60%). Analisa bivariat dengan menggunakan chi square didapatkan hasil tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia dalam mengikuti posyandu lansia dengan P value = 0.393, OR=1.615 dan CI 95% (0,674 - 3,871). Kesimpulan : Tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia dalam mengikuti posyandu lansia di posyandu lansia Jetis Desa Krajan Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo.   Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Posyandu Lansia, Kepatuhan, Lansia
PERBEDAAN EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK KLASIK DAN TERAPI MUSIK MURROTAL TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK AUTIS DI SLB AUTIS KOTA SURAKARTA Nur Afuana Hady; . Wahyuni; Wahyu Purwaningsih
Gaster Vol 9 No 2 (2012): AGUSTUS
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.351 KB)

Abstract

Latar Belakang: Autisme adalah gangguan neurologis berat yang mempengaruhi cara seseorang untuk berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain disekitarnya secara wajar. Menurut data statistik dunia jumlah anak autis semakin meningkat beberapa tahun terahkhir ini. Bila di tahun 1990 jumlah anak autisme ialah 15 hingga 20 per 10.000 anak, maka pada tahun 2000 kasus autisme diperkirakan ada 1 per 150 anak di Amerika Serikat. Sedangkan menurut APA dan Fox, di tahun 2000 kasus autisme terjadi 2 hingga 20 dari 10.000 orang dalam suatu populasi. Tujuan; mengetahui perbedaan efektifitas terapi musik klasik dan terapi musik murotal terhadap perkembangan kognitif anak autis. Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan control time series design. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan analisa bivariat menggunakan uji t. Hasil: Hasil uji bivariat membuktikan ada perbedaan efektifitas terapi musik klasik dan terapi musik murotal terhadap perkembangan kognitif anak autis dengan hasil pretest t hitung (0,000) < t tabel (2,086) dengan angka signifikan (1,000 > 0,05) sedangkan hasil post-test t hitung (5,323) > t tabel (2,086) dengan angka signifikan (0,000 < 0,05) sehingga dapat dilihat terapi musik murotal mempunyai pengaruh jauh lebih baik daripada terapi musik klasik. Kesimpulan: Terapi musik murotal lebih efektif terhadap perkembangan kognitif anak autis.Kata Kunci: Autisme, terapi musik klasik, terapi musik murotal