Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sejarah Aksi Kamisan Jakarta Tahun 2007-2021 Aditya Yudistira; Purwo Husodo
Jurnal Ceteris Paribus Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Humanities, Andalas University, Padang, West Sumatra in cooperation with Kato Institute.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.248 KB) | DOI: 10.25077/jcp.v1i2.8

Abstract

Artikel ini berupaya mengurai masalah tentang Sejarah Aksi Kamisan di Jakarta, seperti: latar belakang munculnya Aksi Kamisan, bentuk jaringan Aksi Kamisan, kebijakan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo terkait hak asasi manusia, dan aktivitas Aksi Kamisan beserta pengaruhnya di kalangan masyarakat. Tujuan artikel ini bermaksud untuk menelusuri faktor penyebab berdirinya Aksi Kamisan, perkembangan Aksi Kamisan dalam penekanan ruang dan waktu, serta diharapkan menjadi solusi masalah kekinian terkait persoalan kemanusiaan, ketidakadilan, hingga regresi demokrasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah, yaitu: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian yang didapat adalah: [1] Aksi Kamisan muncul karena adanya ketidakadilan pemerintah Indonesia pada korban maupun keluarga korban pelanggaran hak asasi manusia, [2] jaringan Aksi Kamisan bersifat inklusif dan cenderung tidak mengikat satu dengan lainnya, [3] aktivitas Aksi Kamisan terbagi secara reguler dan momentum, [4] menciptakan memori kolektif gerakan nir-kekerasan hingga membangun keterbukaan dan kesadaran kritis terhadap anak muda. Dengan demikian, artikel ini cenderung menekankan waktu yang menjadi momentum Aksi Kamisan sebagai salah satu kegiatan paguyuban Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan. Kata kunci: Aksi Kamisan Jakarta; Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan; Hak Asasi Manusia; dan Gerakan Sosial Baru.
Perkembangan Tarekat Naqsyabandiyah Di Nagari Suayan, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 1984-2014 Purwo Husodo; Welly
Jurnal Ceteris Paribus Vol 2 No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Humanities, Andalas University, Padang, West Sumatra in cooperation with Kato Institute.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jcp.v2i1.21

Abstract

Artikel ini mengurai seperti apa proses masuk, dan berkembang, pola pengembangan, dan ajaran serta kegiatan Tarekat Naqsyabandiyah di Nagari Suayan. Metode penelitian yang digunakan yaitu: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan keberadaan Tarekat Naqsyabandiyah di Nagari Suayan tidak terlepas dari peran Buya Haji Zhainir Dt. Gayua di abad ke-20. Pola pengembangan yang dilakukan oleh Buya Haji Zhainir Dt. Gayua melalui pendidikan tarekat yang terpusat di Surau Halaqah Al-Jama’atul Mukminin, dan ajaran serta kegiatan Tarekat Naqsyabandiyah lebih berfokus pada kegiatan suluk, shalat, dan zikir. Kata kunci: Tarekat Naqsyabandiyah; Buya Haji Zhainir Dt. Gayua; dan Nagari Suayan
Taufik Abdullah: An Intellectual Biography (1978-1995) Muhammad Afdal; Purwo Husodo
Jurnal Ceteris Paribus Vol 3 No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Humanities, Andalas University, Padang, West Sumatra in cooperation with Kato Institute.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jcp.v3i1.30

Abstract

Taufik Abdullah, a renowned intellectual and historian from Indonesia, was born in Bukittinggi City in 1936. Although he spent his formative years in Payakumbuh, his roots are firmly planted in Batusangkar, Tanah Datar. After completing his undergraduate degree in the History Department at Gadjah Mada University, he pursued postgraduate studies at Cornell University in the United States. Throughout his career, Taufik Abdullah held numerous prestigious positions, including senior researcher at the Indonesian Institute of Sciences (LIPI), and was actively engaged in academic discussions both at home and abroad. He believed in the importance of objective historical writing and warned against the dangers of hegemony in historical works. He encouraged young historians to think critically and broadly, and to resist hegemonic domination in the academic world. Taufik Abdullah was honored for his exceptional contributions to history and served as the esteemed "President of Asian Historians.". Keywords: intellectual, historian, perspective, history, young historian