Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Virtual Lab Khusus Pembelajaran Bidang Teknik Untuk Guru SMK Negeri 1 Simpang Katis Guna Mendukung Program Pemerintah Menekan Penularan Covid – 19 Fahri Setiawan; Muhammad Yonggi Puriza; Welly Yandi; Rudy Kurniawan
Dharma Pengabdian Perguruan Tinggi (DEPATI) Vol 2 No 1 (2022): May 2022
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (944.7 KB) | DOI: 10.33019/depati.v2i1.2860

Abstract

Community service activities carried out was non-research-based community services. The service activity was motivated by Covid-19 pandemic in Indonesia and whole the world. During the Covid-19 pandemic, Minister of Education and Culture Nadiem Anwar Makarim published an online learning policy and forbiden face-to-face meetings and applies to all levels of education. To support limited face-to-face learning and online learning, the Service Team of the Department of Electrical Engineering, University of Bangka Belitung planned to a Virtual Lab Training Special for Engineering Learning for Teachers of SMK Negeri 1 Simpangkatis to Support the Government's Program to Suppress the Transmission of Covid-19. This service has several stages which must be followed starting from collaborating with partners and willingness to become partners, making proposals for community service activities so that they can be funded, conducting training activities and guiding partners in developing Virtual Lab-based technical learning, evaluating and making final reports and targeting one of them to be able to publish in National Journal of Community Service. In the future, with the implementation of this activity, it is hoped that it can become a pilot for the implementation of virtual labs for other SMKs in Central Bangka Regency in particular and the Province of the Bangka Belitung Islands in general.
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN LADA DI KABUPATEN BANGKA SELATAN David Danuartha; Ratna Santi; Deni Pratama; Fahri Setiawan
Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 7 No 2(is) (2023): Pengembangan Pertanian Berbasis Kearifan Lokal Yang Berkelanjutan
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v7i2(is).4348

Abstract

AbstrakLada (Piper ningrum L.) merupakan salah satu komoditas unggulan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan salah satu komoditas subsektor perkebunan yang memberikan devisa negara yang cukup besar bagi Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman lada dapat dimulai dengan evaluasi kesesuaian lahan sebelum budidaya lada dimulai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian lahan aktual dan potensial di Kabupaten Bangka Belitung bagian selatan, memberikan peta, serta memberikan rekomendasi perbaikan lahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi eksploratif serta penelitian dan analisis lapangan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman lada berdasarkan kondisi sebenarnya memiliki kemiringan lahan 0-3% dan 3-8%. Tekstur tanah sedang dan agak halus, kedalaman efektif 40 cm dan 100 cm. Kondisi kimia tanah memiliki pH < 5,5, kandungan C-organik (Satuan Peta Tanah) tertinggi LMU 5 sebesar 5,76 dan terendah LMU 8 sebesar 1,15. N-total tertinggi sebesar 0,19% pada LMU 2 dan terendah sebesar 0,04 pada LMU 9. P2O5 tertinggi pada LMU 5 sebesar 163,20 mg/kg dan terendah sebesar 33,02 mg/kg. K2O tertinggi adalah 0.13me/100g di LMU 1 dan 2, dan terendah di LMU 12 adalah 0.05. KTK tertinggi adalah 26,55/100g di LMU 8 dan terendah di LMU 9 adalah 6,05 me/100g. Kelas kesesuaian lahan sebenarnya untuk tanaman Lada adalah Sesuai Marjinal (S3). Faktor pembatas kesesuaian lahan aktual tanaman cabai adalah media perakaran, retensi hara, hara tersedia, dan bahaya banjir. Faktor pembatas tersebut dapat diatasi dengan perbaikan optimal menjadi sangat sesuai (S1), media perakaran menjadi masalah karena kedalaman tanah cukup dangkal dan jika dilakukan perbaikan optimal hanya berubah menjadi S2 atau cukup sesuai.Kata Kunci : Lada; Satuan Pemetaan Tanah; Faktor pembatas