Sonny Marlen Sipayung
STFT Surya Nusantara

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

THE IMPORTANCE OF TRAINING LAY MEMBERS OF SEVENTH-DAY ADVENTIST CHURCH PROGRAM AMONG THE SIMALUNGUN TRIBES Sonny Marlen Sipayung
Jurnal Theologia Forum STFT Surya Nusantara Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Jurnal Theologia Forum STFT Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.382 KB)

Abstract

Pelatihan bagi anggota Gereja adalah hal penting untuk menggenapi perintah Kristus seperti yang terdapat dalam Matius 28:19-20. Hal ini adalah sesuatu yang mutlak dan harus menjadi tugas yang utama bagi seorang Pendeta dalam melaksanakan tugas tugasnya. Secara khusus di wilayah Daerah Sumatera Kawasan Utara dimana kantor pusat berada di wilayah Batak Simalungun, namun pertumbuhan pekabaran 3 Malaikat belum terlihat hasilnya secara nyata dibandingkan dengan pekabaran yang sudah dilaksanakan kepada suku batak lainnya seperti Toba dan Karo. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menguatkan Pimpinan Daerah Sumatera Utara dan Perguruan Tinggi Advent Surya Nusantara serta semua Pendeta yang melayani di tanah Simalungun dapat menyadari bahwa pelatihan kepada anggota Gereja menjadi salah satu jalan keluar untuk menjangkau suku batak Simalungun dan pada saat yang sama untuk menguatkan anggota Gereja agar terlibat sepenuhnya dalam pekerjaan pekabaran Injil kepada orang lain.
REDEMPTIVE OR PUNITIVE APPROACH? Sonny Marlen Sipayung
Jurnal Theologia Forum STFT Surya Nusantara Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Jurnal Theologia Forum STFT Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.882 KB)

Abstract

Berbagai pendekatan dapat dibuat untuk menolong anggota Gereja bertumbuh dalam Iman serta dapat hidup berdampingan dengan sesama baik di Gereja maupun dalam Masyarakat. Pada kenyataannya sekarang ini terjadi penyelewengan dalam iman dan akibatnya terjadi pelanggaran pelanggaran norma. Bagaimanakah Gereja menyikapi pelanggaran pelanggaran di dalam Gereja? Pendekatan disiplin yang manakah yang akan diterapkan? Agar Gereja dan Umat dapat berjalan berdampingan dalam menuntun kepada keselamatan yang dijanjikan Tuhan. Banyak anggota gereja yang pada akhirnya meninggalkan gereja oleh karna tindakan disiplin yang diberikan gereja atas pelanggaran dosa yang dilakukannya. Hal ini terjadi ketika pendekatan Punitive approach dilaksanakan. Sementara ada anggota gereja lainnya yang juga memiliki pelanggaran yang sama, namun tetap berada di dalam gereja oleh karna pendekatan yang dibuat gereja adalah pendekatan Redemptive. Dari kedua pendekatan diatas dapat disimpulkan bahwa Redemptive Approach harus di praktekkan dalam pelaksanaan hukuman terhadap pelanggaran di dalam kehidupan gerejani agar anggota tidak merasa di hakimi dan dimusuhi, tetapi sebaliknya mereka merasa tegoran itu adalah tegoran kasih yang bertujuan untuk menjaga kesucian gereja dan juga menuntun mereka untuk hidup kekal yang Tuhan janjikan.
THE BOOK OF PSALMS AND THE MISSION OF GOD: A BIBLICAL RESPONSE TO A DICHOTOMIZE VIEW OF MISSION Sonny M M Sipayung
Jurnal Theologia Forum STFT Surya Nusantara Vol. 5 No. 2 (2017)
Publisher : Jurnal Theologia Forum STFT Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.051 KB)

Abstract

Penegasan tentang status orang kafir adalah tema penting dalam Alkitab. Tema ini berlandaskan kepada sifat Allah yang pengasih dan menyelamatkan. Dalam buku kitab Mazmur, Pemazmur menyampaikan tema tentang belas kasih dan cinta kasih Tuhan untuk bangsa-bangsa. Dalam respons terhadap pernyataan perjanjian bagi umat umat Allah, tidak dapat dibantah bahwa Ia selalu memberikan kasihNya yang tidak pernah gagal dan perhatiannya kepada semua manusia. Ia membuat semua umat manusia sejajar dan layak untuk mendapat perhatianNya yang kekal itu. Bangsa bangsa akan mengingat, mengakui, menyerahkan diri, bergembira, dan menyembah Allah. Ada alasan eksplisit dan meyakinkan untuk memasukkan semua bangsa bangsa. Allah melayani kita sebagai pelindung bukan hanya untuk orang Israel tetapi juga untuk orang kafir. Jaminan misi Kristus bukan hanya bagi orang Israel, tetapi juga untuk kebebasan bagi bangsa lain sebagai bagian dari berkat perjanjian ketika kita memiliki hubungan dengaNya. Oleh karena itu, bangsa yang sempit, bersamaan dengan klaim pilih kasih dan eksklusivisme berlawanan dengan misi Allah sebagai pendekatan diskriminatif dari pengajaran Alkitab tentang Tuhan yang secara aktif bekerja sama dengan dan untuk bangsa-bangsa lain.