Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH FAKTOR PRESPEKTIF BWI-SU TERHADAP PELUANG PENINGKATAN DANA WAKAF PRODUKTIF DI SUMATERA UTARA Syahbudi, muhammad; Alwainiy, Irfah
HUMAN FALAH: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Human Falah: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam | Vol. 2 | No. 2 | 2015
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

BWI-SU existence in waqf plays a very important for developing or not all waqf property. Nazhir assigned the duty to maintain and administer endowments objects, where this sense then in Indonesia developed into a group of persons or legal entities entrusted with the task to maintain and take care of charitable objects. In addition, Nazhir also have an obligation to maintain, develop and preserve the benefits from property for people who are entitled to get it, means that the function and malfunction of an waqf  depending on Nazhir. This paper aims to determine the effect of the variable perspective of Nazhir namely managers in BWI SU against the odds increase endowment fund. The authors conducted a survey on the BWI SU. Sampling method used is convenience sampling method on 20 Nazhir or managers of waqf. Writer using multiple regression method. In this study the variable perspective endowment managers at BWI SU consists of professionalism, socialize, network and data base where these variables is the source of the increase in endowment funds. So the goal of the author that in order to maintain the professionalism, continue to socialize and build a network line and further increase in the application database.
ECONOMIC ISLAMICITY: ANALYSIS FROM ISLAMICITY INDEX 2019 Nuruddin, Amiur; Syahbudi, Muhammad; Elfi Barus, Elida
Jurnal Ilmiah METADATA Vol. 3 No. 1 (2021): Edisi bulan Januari 2021
Publisher : LPPM YPITI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini berawal dari penelitian Hossein Askari dkk dari tahun 2010, tahun 2016 dan tahun 2017 yang telah membandingkan negara-negara yang selama ini mengklaim negara Islam terutama Indonesia yang memiliki jumlah warga negara beridentitas Islam dari awal penelitiannya sampai tahun lalu 2019 dan dibandingkan dengan 2018 Indonesia berada di peringkat 64 naik menjadi 52 dibandingkan negara tetangga Malaysia naik di peringkat 30, Singapura naik peringkat 17 dan jauh dibawah Australia diperingkat 11 memiliki tingkat islamitas yang tinggi dan yang mengejutkan negara Hongkong indeks keseluruhannya di peringkat ke 26 namun di indeks ekonominya di peringkat 1, bila dilihat tingkat islamitasnya dengan mengukur empat indikator yaitu dengan merincinya pada tiga poin utama, yaitu landasan konseptual atau argumen yang digunakan untuk menjelaskan doktrin-doktrin yang digunakan dalam pengajaran Islam; metode pengukuran indeks, meliputi indikator pengukuran dan hasil indeks tingkat islamitas tersebut, di mana indikator-indikator yang digunakan dan diambil dalam al quran dan Hadis yang dijadikan pedoman dalam memproyeksikan dan menimbang kualitas keberislaman di 153 negara yang banyak dijadikan protes dan diskusi yang panjang hingga saat ini.