Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

RELASI KERUKUNAN ANTARETNIK DALAM PERAYAAN IDUL FITRI MASYARAKAT DESA ADAT TUBAN BALI Yuli Kurnia Rohmawati; Mukhammad Baharun
Maddah : Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam
Publisher : Fakultas Dakwah Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.126 KB) | DOI: 10.35316/maddah.v1i1.239

Abstract

Masyarakat Desa Adat Tuban tergolong dalam masyarakat yang heterogen. Sehingga menyebabkan adanya beberapa golongan etnik semisal Madura dan Bugis, yang saling hidup berdampingan dan menjalin intensitas komunikasi sebagai awal dalam membentuk keefektifan komunikasi. Komunikasi yang efektif, tentunya mengandung relasi di dalamnya. Bentuk relasi yang terjalin dapat tergambar dalam momentum perayaan Idul Fitri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pola relasi yang terjalin antaretnik tergolong dalam bentuk relasi asosiatif; 2) pola komunikasi yang terjalin merupakan pola komunikasi harmonis, yang ditandai dengan adanya keselarasan dan keseimbangan dalam berkomunikasi; dan 3) Idul Fitri merupakan media dalam pengembangan relasi tersebut.
ANALISIS PESAN DAKWAH DALAM NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH 1 DAN 2 Syifa Fajriyah; Wawan Juwandi; Mukhammad Baharun
Maddah : Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam
Publisher : Fakultas Dakwah Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.937 KB) | DOI: 10.35316/maddah.v1i2.507

Abstract

Dakwah merupakan suatu usaha dalam menyampaikan, mengajak atau menyeru manusia untuk mengenal Islam, menerima dan menghayatinya yang dilaksanakan sesuai kaedah, cara dan pendekatan tertentu. Penelitian ini menggunakan riset kepustakaan (library research), yang merupakan salah satu bentuk metode penelitian yang menekankan pada pustaka sebagai suatu objek studi. Hasil menunjukkan bahwa makna yang tersirat dari masing-masing isi pesan dakwah dalam novel “Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2” membicarakan materi dakwah tentang akidah, akhlak, syari’ah dan mauidhah hasanah. Tetapi disini, lebih dominan membicarakan tentang akidah. Pengarang lebih menekankan para pembaca novel untuk lebih mengenal kepada Tuhan, malaikat-malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hari akhir, qadha dan qadhar serta mengajak untuk mengimani-Nya.
Strategi Dakwah KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy terhadap Abang Becak As’ad As’ad; Mukhammad Baharun; Hanik Mufaridah
Maddah : Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Komunikasi dan Konseling Islam
Publisher : Fakultas Dakwah Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.925 KB) | DOI: 10.35316/maddah.v3i2.1337

Abstract

In the current millennial era, there are so many da'wah activities, both directly and indirectly, whether they are digital-based or not. However, in particular, the kiai prefer to go directly to the field of da'wah, touch directly and interact directly. As for the da'wah carried out by KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy to the becak brother whom most people underestimate in terms of social stratification. This article will describe the KHR propaganda strategy. Ahmad Azaim Ibrahimy against his brother becak in Sukorejo Situbondo. The research method used is a qualitative research method. The results show that KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy uses three strategies used in preaching, namely hikmah, mauidhatil hasanah, and mujadalah. Mau'dhatul hasanah delivered by KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy to the becak brother can be categorized into two principles, namely the principle of qoulan maisyuraa and the principle of qoulan layyina. Another strategy carried out by KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy is advice, stories, criticism and instructions
The Role of Ibu Nyai for The Development of Local Community-Based Public Health Services Samsul Arifin; Mukhammad Baharun; Rahmat Saputra
el Harakah: Jurnal Budaya Islam Vol 25, No 1 (2023): EL HARAKAH
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/eh.v25i1.19620

Abstract

People with mental disorders are continually increasing every year. However, they are very few who seek treatment. The causative factor is the limited mental health services. One solution is to develop services based on Islamic boarding schools or pesantren. For pesantren, mental health is part of da'wah bil-irsyad or counseling.This paper aims to describe the role and potential of ibu nyai (female scholars of pesantren) in developing local community-based public health services. The study used a qualitative method with an ethnographic-hermeneutic approach. The results show that firstly, ibu nyai had the potential as leaders for female students, many are highly educated, some have colleges and health facilities, and some have sizeable social capital. Second, ibu nyai had a concern for health services because of her theological motivation and passion for da’wah. Third, ibu nyai has a powerful social network, which is expected to be helpful as a communication strategy for strengthening public health. Islamic boarding school-based public health has its own appeal and market share. This research is useful for developing public health science based on local wisdom. Masyarakat yang mengalami gangguan jiwa setiap tahun selalu meningkat. Mereka sedikit sekali yang berusaha mencari pengobatan. Faktor penyebabnya, karena terbatasnya layanan kesehatan mental. Salah satu solusinya, mengembangkan layanan yang berbasis pesantren. Bagi pesantren, kesehatan mental termasuk bagian dakwah bil-irsyad atau konseling. Tujuan tulisan ini untuk mendeskripsikan peran dan potensi ibu nyai dalam mengembangkan layanan kesehatan masyarakat berbasis komunitas lokal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi-hermeneutik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, para ibu nyai berpotensi sebagai pemimpin bagi santri perempuan, banyak yang berpendidikan tinggi, ada yang memiliki perguruan tinggi dan fasilitas kesehatan serta memiliki modal sosial yang besar. Kedua, ibu nyai memiliki kepedulian terhadap layanan kesehatan karena motivasi teologis dan semangat khidmah dalam berdakwah. Ketiga, ibu nyai memiliki jejaring sosial yang sangat kuat, yang diharapkan bermanfaat sebagai strategi komunikasi dalam penguatan kesehatan masyarakat.  Kesehatan masyarakat berbasis pesantren memiliki daya tarik dan pangsa pasar tersendiri. Penelitian ini berguna untuk mengembangkan ilmu kesehatan masyarakat yang berbasis kearifan lokal.