p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Penamas
Suardi Suardi
Fakultas Sastra Universitas Gunadarma

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Penamas

DERADICALIZATION OF CHILDREN TERRORISM IN BRSAMPK HANDAYANI, JAKARTA Khamami Zada; Suardi Suardi; Latifatul Khasanah; Aderina Aderina; Fathudin Fathudin
Penamas Vol 34 No 1 (2021): Volume 34, Nomor 1, Januari-Juni 2021
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31330/penamas.v34i1.491

Abstract

Aksi terorisme di Indonesia sudah tidak lagi hanya melibatkan orang-orang dewasa, tetapi telah bertransformasi dengan melibatkan anak-anak sebagai pelaku aksi terorisme secara langsung. Mereka telah menjadi korban dari orang tuanya yang telah melakukan indoktrinisasi paham keagamaan radikal sehingga mereka terlibat dalam aksi terorisme. Penanganan aksi terorisme yang melibatkan anak pun telah dilakukan oleh pemerintah. Studi ini bertujuan untuk menganalisis penanganan anak yang terlibat aksi terorisme di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) yang dikelola Kementerian Sosial dan Sekolah Luar Biasa emotion (SLBe) Handayani yang dikelola Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Permasalahan penelitian yang ingin dijawab adalah deradikalisasi yang dilakukan BRSAMPK Handayani dan SLBe Handayani terhadap anak yang terlibat dalam aksi terorisme. Studi ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus terhadap anak yang terlibat terorisme di BRSAMPK Handayani dan SLBe Handayani di Bambu Apus, Jakarta Timur dengan melakukan observasi dan wawancara mendalam. Studi ini menemukan bahwa BRSAMPK Handayani menangani anak yang terlibat aksi terorisme dengan melakukan rehabilitasi dan deradikalisasi, sedangkan SLBe Handayani memberikan akses pendidikan dan deradikalisasi yang disisipkan di dalam mata pelajaran. Penanganan terhadap anak yang terlibat dalam aksi terorisme ini dilakukan dengan pendekatan integratif yang dilakukan secara bersama-sama antara BRSAMPK Handayani dan SLBe Handayani dalam satu atap layanan pendidikan khusus dan program rehabilitasi dan deradikalisasi. Muatan materi utama dalam melakukan deradikalisasi adalah rehabilitasi psikologis, wawasan keagamaan moderat, wawasan kebangsaan, dan ketrampilan sosial yang diberikan secara kolaboratif oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kementerian Agama, Kementerian Sosial, dan perguruan tinggi.
DERADICALIZATION OF CHILDREN TERRORISM IN BRSAMPK HANDAYANI, JAKARTA Khamami Zada; Suardi Suardi; Latifatul Khasanah; Aderina Aderina; Fathudin Fathudin
Penamas Vol 34 No 1 (2021): Volume 34, Nomor 1, Januari-Juni 2021
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31330/penamas.v34i1.491

Abstract

Aksi terorisme di Indonesia sudah tidak lagi hanya melibatkan orang-orang dewasa, tetapi telah bertransformasi dengan melibatkan anak-anak sebagai pelaku aksi terorisme secara langsung. Mereka telah menjadi korban dari orang tuanya yang telah melakukan indoktrinisasi paham keagamaan radikal sehingga mereka terlibat dalam aksi terorisme. Penanganan aksi terorisme yang melibatkan anak pun telah dilakukan oleh pemerintah. Studi ini bertujuan untuk menganalisis penanganan anak yang terlibat aksi terorisme di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) yang dikelola Kementerian Sosial dan Sekolah Luar Biasa emotion (SLBe) Handayani yang dikelola Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Permasalahan penelitian yang ingin dijawab adalah deradikalisasi yang dilakukan BRSAMPK Handayani dan SLBe Handayani terhadap anak yang terlibat dalam aksi terorisme. Studi ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus terhadap anak yang terlibat terorisme di BRSAMPK Handayani dan SLBe Handayani di Bambu Apus, Jakarta Timur dengan melakukan observasi dan wawancara mendalam. Studi ini menemukan bahwa BRSAMPK Handayani menangani anak yang terlibat aksi terorisme dengan melakukan rehabilitasi dan deradikalisasi, sedangkan SLBe Handayani memberikan akses pendidikan dan deradikalisasi yang disisipkan di dalam mata pelajaran. Penanganan terhadap anak yang terlibat dalam aksi terorisme ini dilakukan dengan pendekatan integratif yang dilakukan secara bersama-sama antara BRSAMPK Handayani dan SLBe Handayani dalam satu atap layanan pendidikan khusus dan program rehabilitasi dan deradikalisasi. Muatan materi utama dalam melakukan deradikalisasi adalah rehabilitasi psikologis, wawasan keagamaan moderat, wawasan kebangsaan, dan ketrampilan sosial yang diberikan secara kolaboratif oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kementerian Agama, Kementerian Sosial, dan perguruan tinggi.