Keruntuhan Daulah Abbasiyah pada abad XIII Masehi berdampak besar pada kondisi kaum muslimin di berabagai wilayah, kaum mulimin mengalami kemunduran di berbagai aspek kehidupan. Khazanah keilmuan menjadi sempit dan terbatas, kejumudan merajalela dimana-mana serta kekuatan ekonomi dan politik merosot drastis. Kondisi yang sedemikian rumit memaksa para tokoh dan kelompok muslim melakukan gerakan tajdid (pembaharuan) guna menjaga agama dan merangsang pola berfikir kaum muslimin untuk beranjak dari keterpurukan dan kejumudan. Peneliti menggunakan metode kualitatif kepustakaan dengan menggunakan analisis interpretative, Penelitian ini menggunakan triangulasi metode, waktu dan teori untuk keabsahan datanya. Penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa kemunduran kaum muslimin dipengaruhi oleh tauhi yang bercampur dengan macam khurafat, syirik, bid’ah serta pemahaman yang salah tentang tashawuf dan jauhnya jauhnya kaum muslimin dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemunduran kaum muslimin juga dipengaruhi oleh datanganya bangsa penjajah di negeri-negeri muslim. Semua gerakan tajdid (pembaharuan) yang terjadi pasca abad XIII Masehi memiliki ciri khas dan metodenya masing-masing namun semuanya nasab ilmu dan semangat yang saling terhubung.