Proses berpikir kreatif siswa dapat diketahui dengan cara memberikan siswa masalah open-ended. Penyelesaian soal open-ended memerlukan kemampuan pemecahan masalah yang berpengaruh terhadap upaya seseorang untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi. Kemampuan seseorang untuk menghadapi tantangan atau kesulitan biasa disebut dengan Adversity Quotient (AQ). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa climber, camper, dan quitter dalam pemecahan masalah open-ended. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan memberi angket ARP, tes open-ended, dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa siswa climber melakukan keempat tahapan proses berpikir kreatif yaitu tahap persiapan, tahap inkubasi, tahap eliminasi, dan tahap verifikasi. Siswa camper hanya melakukan tiga tahapan proses berpikir kreatif yaitu tahap persiapan, tahap inkubasi, dan tahap eliminasi. Siswa quitter hanya melakukan dua tahapan proses berpikir kreatif yaitu tahap persiapan dan tahap inkubasi, sedangkan tahap eliminasi tidak dapat terpenuhi karena hanya dilakukan pada salah satu dari yang ditanyakan pada soal.