Susandro Susandro
Institut Seni dan Budaya Aceh

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERAN PENONTON ATAS PERTUNJUKAN TEATER “RUMAH JANTAN” KARYA/SUTRADARA SYUHENDRI Susandro Susandro; Ikhsan Satria Irianto
Jurnal Cerano Seni | Pengkajian dan Penciptaan Seni Pertunjukan Vol. 1 No. 01 (2022): Cerano Seni | Pengkajian dan Penciptaan Seni Pertunjukan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.895 KB) | DOI: 10.22437/cs.v1i01.18688

Abstract

Dewasa ini, diskursus seputar seni teater yang dilakukan cenderung menyoroti seniman, bagaimana prosesnya, dan karyanya. Setelah itu pembahasan seolah selesai, tidak terlihat upaya untuk mengetahui apa yang dirasakan penonton saat menyaksikan pertunjukan, makna apa yang terpikirkan, apakah mungkin pemaknaan yang dilakukan penonton dapat memberi gagasan-gagasan baru pada seniman untuk menggarap karyanya di lain kesempatan. Jika boleh dibilang, sangat jarang pembicaraan menyoroti penonton yang mungkin saja berperan penting dalam memengaruhi estetika seorang seniman. Artikel ini bertujuan menyelisik peran atau kemungkinan adanya pengaruh penonton pertunjukan berpijak pada teori resepsi yang diajukan oleh Wolfgang Iser. Adapun karya yang akan dibahas yaitu pertunjukan teater “Rumah Jantan” karya/sutradara Syuhendri merujuk pada beberapa kritik yang diajukan oleh Fadillah malin Sutan Kayo, Ganda Cipta, Romi Zarman, S. Metron, yang terbit dalam surat kabar. Metode penilitian yang dilakukan ialah kualitatif dengan jalan penelaahan dokumen, video pertunjukan yang terdapat di youtube, melakukan tinjauan kepustakaan – baik yang terdapat di buku-buku cetak maupun jurnal yang terbit secara digital. Hasil yang didapati ialah meski tidak memiliki pengetahuan, keilmuan, bahkan pengalaman terkait seni teater, penonton mampu merasakan tempo pertunjukan yang terkadang terkesan lambat dan menawarkan bagaimana seyogyianya tempo pertunjukan berjalan. Selain itu, penonton juga mampu memaknai simbol yang dihadirkan, bahkan lebih relevan dibanding seniman itu sendiri.