This Author published in this journals
All Journal Jurnal Pepadu
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SKRINING LIMFADENOPATI PADA KONTAK ERAT PENDERITA TUBERCULOSIS DI DESA BINAAN FK UNIVERSITAS MATARAM Fathul Djannah; Arfi Syamsun; Rika Hastuti Setyorini
Jurnal Pepadu Vol 3 No 3 (2022): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.062 KB)

Abstract

Berdasar atas data WHO Global Report 2018 Indonesia masuk ke dalam 20 negara dengan jumlah pasien tertinggi di dunia. Limfadenitis Tuberculosis (LN-TB) adalah tuberculosis extra paru yang paling sering terjadi. Limfadenopati adalah keluhan utama limfadenitis TB. Banyak pasien datang dengan keluhan benjolan yang besar dan tidak meyadarinya sejak awal. Pemberdayaan masyarakat dan peningkatkan pengetahuan serta kesadaran sejak dini untuk waspada pada diri sendiri dapat mencegah keluarga penderita TB menjadi penderita TB pula. Selain memeriksa pembesaran kelenjar leher dan keluhan klinis pada semua kontak erat penderita TB juga meningkatkan kemampuan programmer dan kader kesehatan di masyarakat dalam menemukan kasus baru TB. Skrining kepada kontak erat penderita TB aktif baik TB paru maupun TB kelenjar. Skrining dilakukan dengan memeriksa leher dan keluhan klinis TB pada orang orang di sekitar penderita TB dan diharapkan akan meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku kader kesehatan dalam penemuan penyakit tuberkulosis. Kegiatan dilakukan pada tanggal 17-24 oktober 2021 di area wilayah puskesmas Meninting Lombok Barat. Skrining dilakukan dengan mendatangi rumah rumah pasien dan memeriksa kontak erat dengan penderita yaitu sebanyak 62 orang. Didapatkan 5 orang dengan limfadenopati dengan diameter 0,5-2 cm. Pada hasil FNAB didapatkan 4 orang dengan hasil reaktif limfoid hiperplasia dan 1 orang mencurigakan suatu TB kelenjar. Skrining kepada kontak erat penderita TB aktif baik TB paru maupun TB kelenjar adalah salah satu metode efektif untuk menemukan kasus TB baru. Kemampuan skrining limfadenopati seharusnya juga dimiliki oleh tenaga kesehatan di bidang TB.