<![CDATA[Hipertensi merupakan masalah yang perlu diwaspadai, karena tidak ada tanda gejala khusus, dan beberapa orang masih merasa sehat untuk tetap beraktivitas seperti biasa. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku minum obat pada pasien hipertensi di Puskesmas. Survei cross-sectional dilakukan terhadap 115 pasien hipertensi dewasa yang berobat ke Puskesmas Kediri I, Tabanan-Bali, pada bulan Maret-Mei 2022. Wawancara menggunakan kuesioner yang divalidasi. Data dianalisis menggunakan software SPSS versi 25.0. Sebanyak 115 pasien berpartisipasi dalam penelitian (tingkat respon 100%). Usia rata-rata responden adalah 59,7 tahun ± 6,86. Separuh responden berusia pada kisaran 55-64 tahun (58 [50.4%]). Lebih dari setengahnya (75 [65.2%]) adalah perempuan. Mayoritas berpendidikan menengah (66 [57.4%]). Seluruh responden mengalami hipertensi grade 2 dan mendapatkan Amlodipine, serta mayoritas terdiagnosa hipertensi kurang dari 5 tahun (70 [60,9%]). Hasil penelitian menunjukkan kriteria pengetahuan responden baik, sikap pada kategori cukup; namun sebagian besar responden tidak patuh dalam pengobatan. Hasil uji Rank Spearman menunjukkan terdapat hubungan yang kuat antara pengetahuan dan kepatuhan (Sig. 2-tailed= 0,000; p<0,05; Correlation Coefficient = 0,675). Sedangkan hubungan sedang ditunjukkan antara sikap dan kepatuhan (Sig. 2-tailed =0,001; p< 0,05; Correlation Coefficient = 0,452). Kepatuhan minum obat hipertensi pada pasien dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap.]]>
