Persalinan prematur didefinisikan sebagai kelahiran sebelum usia kehamilan 37 minggu (20-37 minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram. Menurut WHO, ada 15 juta kelahiran prematur pada tahun 2018. Prematuritas adalah 5-10% di negara maju seperti Eropa, Amerika Utara, sebagian Amerika Selatan, dan Australia, tetapi 10-30% di Afrika dan Asia Tenggara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor risiko persalinan prematur di Rumah Sakit Bersalin Tinatapura Kota Palu. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain studi kasus kontrol dengan pendekatan basic random sampling. Partisipan penelitian sebanyak 766 orang adalah ibu hamil prematur dan cukup bulan di Rumah Sakit Bersalin Tinatapura Kota Palu. Data untuk penelitian ini dikumpulkan dari rekam medis kelahiran Januari-Desember, dan sampel terdiri dari kelompok kasus (persalinan prematur) dan kelompok kontrol (persalinan normal). Pengambilan sampel dilakukan secara acak. Analisis univariat dan bivariat dengan uji OR (95%/CI). Informasi tersebut dianalisis, ditabulasikan, dan disampaikan dalam bentuk naratif. Temuan mengungkapkan bahwa ibu berusia 20 hingga 35 tahun memiliki peluang 0,53 kali lebih besar untuk menghindari persalinan prematur. Paritas 1 atau lebih memiliki resiko 0,30 tidak menderita persalinan prematur. Karena jarak antara kehamilan sebelumnya kurang dari 2 tahun, risiko persalinan prematur meningkat 1,00 kali lipat jika dibandingkan dengan ibu yang jarak kehamilannya lebih dari 2 tahun.