Ismail Pane
Institut Agama Islam Dar Aswaja Rokan Hilir Riau

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Dampak Reward Dan Punishment Terhadap Kinerja Karyawan PTPN V Cabang Pekanbaru Ditinjau Menurut Ekonomi Islam Ismail Pane; Nursamiyah Hasibuan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberadaan reward dan punishment sebagai salah satu cara yang digunakan oleh PT. Perkebunan Nusantara V Cabang Pekanbaru untuk memberikan motivasi atau dalam upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan. Penelitian ini menggunakan sumber data primer yaitu dengan melakukan wawancara, observasi dan angket, kemudian data skunder yaitu riset pustaka dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Setelah data tersebut terkumpul penulis melakukan analisa data dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dari penelitian ini dihasilkan suatu temuan bahwa reward dan punishment yang telah diterapkan oleh perusahaan tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja karyawan. Dengan adanya reward dan punishment kinerja karyawan lebih baik dari yang sebelumnya dan pada perinsipnya telah sesuai dengan Ekonomi Islam.
Peradaban Islam di Indonesia Ismail Pane
Journal of Education and Culture (JEC) Vol. 3 No. 1 (2023): Journal of Education and Culture
Publisher : Indra institute Research & Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.464 KB) | DOI: 10.58707/jec.v3i1.369

Abstract

Islam in Indonesia as a religion with the most adherents has its own uniqueness in the history of its development. Indonesian Islam is propagated, taught and adhered to peacefully and without coercion. There are several theories about the history of the arrival of Islam in Indonesia.The diversity of theories is caused by the phenomenon of complexity, namely Islam does not originate from one place/country, nor is it brought by one group of people and not all at once Islam was developed by Ulama through three channels namely; cultural (da'wah, education, art, culture, and marriage), structural (politics and power), economy (trade routes). In other words, the process of Islamization in Indonesia is influenced by political power and the spirit of preaching.
TRADISI MANDI BALIMAU KASAI DI DESA BATU BELAH KEC. BANGKINANG KAB. KAMPAR PROV. RIAU: Tinjauan Historis Hingga Dampaknya Bagi Masyarakat Suri Wulandari; Ismail Pane
Borneo : Journal of Islamic Studies Vol. 3 No. 2 (2023): BORNEO: Journal of Islamic Studies
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/borneo.v3i2.1509

Abstract

One of the traditions that has survived to this day in the area of Stone Belah Kec by Kab. Kampar is the tradition of the Balimau Kasai bath that is performed in the month of Ramadan with the aim of purifying yourself. This study examines specifically the Balimau Kasai bathing tradition in the village of Stone Belah, reviewing the historicity of the tradition and its impact on society. The research method used is qualitative-descriptive, with the collection of data from live interviews and sources from books, journals, and articles related to the dissemination of research. The results showed that the Balimau Kasai bathing tradition was carried out by Muslim society in line with the arrival of Islam, and the influence of Islam was felt in Kampar in the 14th century. So the tradition of bathing Balimau Kasai is one of the traditions resulting from the harmonization between custom, the elements of old beliefs (Hindu and Buddhist), and the teachings of Islam. Regarding the implementation of the tradition in accordance with the previous generations, which is to boil the purple lemon, pack the kasai limon, make traditional food, and slaughter the kerbau, bring the rantang containing the limon that has been packed with kasai and the ranting that contains the ninik mamak food to the house of relatives, get limon money, have Asar prayer in the mosque for men, and further bathe in the Kampar River, and the last celebration. Today, the series of practices begins with the donation to the orphans, then the delivery of religious material, and finally the feast of the banana. As for the impact of the implementation of the Balimau Kasai bathing tradition on society, it is the strengthening of Islamic values, the development of cultural tourism, the movement of the economy of the community, and the deviation of values.
Penyimpangan Nilai Adat Pemandian Balimau Kasai Terhadap Ajaran Islam di Desa Batu Belah Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar Provinsi Riau Ismail Pane
EDUCATE : Journal of Education and Culture Vol. 1 No. 02: Mei 2023
Publisher : Rumah Riset Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61493/educate.v1i02.46

Abstract

Salah satu tradisi yang sampai saat ini masih melekat di daerah Batu Belah Kec. Bangkinang Kab. Kampar adalah tradisi mandi Balimau Kasai yang dilakukan menjelang bulan Ramadhan yakni dengan menyucikan diri menggunakan air jeruk limau dan campuran ramuan kuning dari beras dan kunyit. Tradisi mandi Balimau Kasai ini dilakukan hanya sekali setahun saat menjelang bulan Ramadhan yang juga dianggap oleh masyarakat setempat ini sebagai bentuk tradisi sakral dan paling ditunggu-tunggu. Pada tradisi mandi Balimau Kasai ini, terdapat beberapa rangkaian acara yang harus dilakukan sebelum mandi balimau kasai dimulai, yakni seperti santunan kepada anak yatim, lalu pemberian materi keagamaan, dan terakhir acara makan bajambau. Namun seiring perkembangan zaman, mandi Balimau Kasai yang dahulunya untuk menyucikan diri, saat ini sudah berubah menjadi ajang pencarian jodoh. Yang mana jika dahulu mandi balimau dibedakan antara lelaki dan perempuan, saat ini justru sudah bercampur aduk antara keduanya. Adapun pada penelitian ini merupakan penelitian survey dimana peneliti langsung terjun ke lapangan dan melakukan wawancara. Untuk instrument datanya yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Kebudayaan Suku Talang Mamak di Indargiri Hulu Provinsi Riau Dalam Bagian Civic Culture Ismail Pane
EDUCATE : Journal of Education and Culture Vol. 1 No. 03: September 2023
Publisher : Rumah Riset Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61493/educate.v1i03.61

Abstract

Permasalahan yang muncul dari berbagai kebudayaan yang ada di Indonesia terjadi sebuah pasang surut dalam mempertahankan kebudayaanya, sehingga dia lebih bangga kepada kebudayaan yang datang dari luar dari pada mempetahankan kebudayaanya sendiri, lambat laun kebudayaan yang ada akan terkikis dimakan oleh waktu. Sehingga dalam kajian ini menggali kembali kebudayaan dalam suku Talang Mamak bisa menjadi bagian dari Civic Culture. Rumusan masalah dalam kajian ini adalah bagaimana deskripsi budaya suku Talang Mamak dalam bagian civic culture, dengan tujuan dapat mendeskripsikan budaya masyarakat suku Talang Mamak dalam bagian civic culture. Hasil Kajian Suku Talang Mamak memiliki kebudayaan yaitu kelahiran, mendanau, kumantan, gawai gadang dan kematian. Dalam konteks civic culture terdapat nilai saling percaya, sikap kemampuan bekerja sama, kepercayaan (religius), tanggung jawab, solidaritas, musyawarah, kebersamaan, dan gotong royong. Sehingga budaya suku Talang Mamak masih eksis walaupun diterpa oleh arus peradaban yang sangat pesat seperti saat sekarang ini.