Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penelusuran Limpasan Kejadian Banjir Sungai Padolo Di Kota Bima Akson Nurhanafi; Istiarto; B. Yulistyanto
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 1 No. 1 (2021): Prosiding SNIP Vol.1 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.006 KB) | DOI: 10.23960/snip.v1i1.87

Abstract

Kota Bima mengalami banjir besar tanggal 21 dan 23 Desember 2016. Banjir berasal luapan Sungai Padolo dan Sungai Melayu. Sungai Padolo memberikan dampak banjir yang lebih besar dibandingkan Sungai Melayu. Penelusuran banjir di Sungai Padolo bertujuan mengetahui karakteristik sungai terhadap kejadian banjir dan membandingkan kondisi awal sebelum banjir dan pasca banjir. Sehingga perlu dilakukan penelusuran hidraulik untuk mendapatkan data profil muka air atau debit sepanjang ruas sungai. Simulasi pemodelan banjir dilakukan dengan menggunakan alat bantu perangkat lunak (software) HEC-RAS. Tipe aliran yang dipergunakan dalam simulasi HEC-RAS dapat berupa aliran permanen (steady flow) dan aliran tidak permanen (unsteady flow). Hasil penelusuran diharapkan dapat memberi informasi yang dapat dipertimbangkan dalam melaksanakan desain mitigasi yang sudah dan akan dilaksanakan. Analisa hidrologi menunjukkan beban hujan pada tanggal 21 Desember 2016 berada pada rentang kala ulang 25 sampai dengan 50 tahun. Simulasi HEC-RAS menunjukkan pada 21 Desember 2016 debit Sungai Pedolo dan anak sungai Sadia memberikan pengaruh banjir yang relatif sama terhadap kejadian banjir, sedang pada tanggal 23 Desember 2016 anak Sungai Sadia memberikan beban banjir dominan dibandingkan dengan Sungai Pedolo. Kapasitas maksimum Sungai Pedolo aadalah 64.5 mᶟ/det, diambil berdasarkan kemampuan penampang Sta. 556 di Kelurahan Paruga yang sudah penuh (fullbank capacity) pada debit tersebut. Penempatan saluran pengelak di Sungai Pedolo mampu mengurangi sejumlah titik perlu perhatian dan melimpas. Pengaruh rata-rata penurunan jumlah lokasi penampang titik lokasi melimpas sebanyak 43%. Penempatan tanggul pada Sungai Sadia mampu mengalirkan debit banjir kala ulang 25 tahunan.