Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Mitigasi bencana longsor dengan kombinasi metode kontrol dan perkuatan di kabupaten Tanggamus A Syah*; S Erfani; I Dani
Prosiding Seminar Nasional Ilmu Teknik Dan Aplikasi Industri Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol. 3 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2005.449 KB) | DOI: 10.23960/prosidingsinta.v3i.10

Abstract

Bencana longsor seringkali menimbulkan korban jiwa dan kerugian material yang besar di Kabupaten Tanggamus. Kejadian ini terus berulang setiap tahun terutama pada musim hujan. Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan data/informasi potensi serta rekomendasi terhadap tindakan mitigasi bencana gerakan tanah di Kabupaten Tanggamus. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu persiapan awal dan studi pustaka, survei lapangan dan pengumpulan data primer, analisis data hasil investigasi serta perencanaan penanganan potensi gerakan massa. Hasil survei geologi menunjukkan bahwa pada 3 stasiun pengamatan longsor yang diamati memiliki litologi penyusun berupa andesit dan material longsoran berupa breksi vulkanik dengan tingkat pelapukan yang tinggi sehingga membentuk lapisan tanah yang tebal. Lapisan tanah yang terdiri dari lempung monmorilonit yang yang berada di atas batuan keras sangat rentan menimbulkan gerakan tanah bila dipicu oleh air. Hasil analisis stabilitas lereng pada contoh penanganan longsor di Semaka (a) menunjukkan bahwa dengan penanganan kombinasi metode kontrol dan perkuatan meningkatkan nilai faktor aman dari 1,092 (statis) dan 0,846 (dinamis) menjadi 1,298 (statis) dan 1,031 (dinamis). Hasil analisis stabilitas lereng di Semaka (b) menunjukkan bahwa kenaikan muka air tanah menyebakan nilai faktor aman lereng eksisting kondisi statis turun dari 1,240 menjadi 1,073. Penanganan lereng dengan kombinasi metode kontrol dan perkuatan menyebabkan nilai faktor aman menjadi naik dari 1,073 menjadi 1,312 yang berarti lereng memiliki risiko kecil terhadap gerakkan massa tanah. Dengan demikian, perencanaan basic design untuk contoh penerapan tipikal penanganan di 3 titik lokasi longsor yang dianggap cukup mewakili telah memenuhi kriteria lereng risiko rendah terhadap gerakan massa tanah.