Metode fluidisasi merupakan salah satu alternatif dari pemeliharaan alur pada muara sungai selain dredging. Hal ini berguna untuk kepentingan alur pelayaran maupun menjaga keseimbangan aliran sungai terhadap sedimentasi pada wilayah hilir. Adanya hambatan pada metode penggelontoran sedimen menggunakan sistem fluidisasi terutama pada muara yang memiliki kecepatan aliran permukaan yang minim, sehingga diperlukan alternatif. Sistem penggelontoran dua arah (hybrid system) merupakan system fluidisasi yang memanfaatkan fluktuasi tekanan pada arah aliran searah. Penelitian ini menitikberatkan pada rancangan sistem pemindahan lumpur sedimen (slurry) melalui pipa perforasi yang dikembangkan pada sistem fluidisasi hybrid. Kinerja fluidisasi dan hisap pada pipa dioperasikan melalui system kerja katup yang dirancang dengan mekanisme otomatis. Sedangkan pada pipa perforasi, kinerja hisap (suction) ditentukan oleh parameter pipa yang dapat menghasilkan kinerja lubang perforasi berupa nilai koefisien sharing (Cs) yang dapat menentukan besarnya distribusi tekanan pada aliran balik arah hisap sedimen melalui pipa fluidisasi. Hasil penggelontoran sedimen dapat dipindahkan pada zona tererosi atau ke area paling dalam disekitar pantai.