Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penyelidikan fasies batugamping formasi gading sebagai bahan baku semen di way tebu, tanggamus LA Fauzi; R Irma; R Santoso; PG Sari; SR Siahaan; AJ Widiatama
Prosiding Seminar Nasional Ilmu Teknik Dan Aplikasi Industri Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol. 4 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.127 KB) | DOI: 10.23960/prosidingsinta.v4i.39

Abstract

Formasi Gading merupakan salah satu formasi yang berada di Desa Gading, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung berisi batuan silisiklastik dan batuan karbonat yang terdiri dari batupasir, batulanau dan batulempung dengan sisipan batugamping dan lignit. Penelitian mikrofasies batugamping ini bertujuan untuk mengetahui zona fasies batugamping penyusun Formasi Gading. Dalam melakukan analisis mikrofasies, terdapat dua metode yang dilakukan, yaitu pengambilan data lapangan dan pengamatan mikroskopis menggunakan sayatan tipis. Metode pengambilan data lapangan dilakukan untuk membuat lintasan wilayah penelitian dan pembuatan kolom stratigrafi terukur. Metode pengamatan sayatan tipis meliputi proses pembuatan slab batuan untuk mengetahui nama dan tekstur batuan secara megaskopis dan proses preparasi sayatan batuan dilakukan untuk mengetahui tekstur batugamping, meliputi matriks, fabrik, grains. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batugamping pada Formasi Gading terdiri atas batugamping grainstone, packstone, wackestone dan mudstone. Berdasarkan analisis mikrofasies diketahui adanya neomorfisme pada batugamping yang terjadi pada lingkungan meteorik-freatik. Dominasi zona fasies adalah zona fasies 9 hingga zona fasies 7. Hal ini didukung dengan keterdapatan Large Benthic Foram pada sampel, dapat diketahui umur relatif batuan adalah Miosen Awal – Miosen Akhir. Berdasarkan analisis mikrofasies yang telah dilakukan, batugamping di wilayah Desa Gading, Tanggamus memiliki kualitas sedang untuk dijadikan sebagai bahan baku semen akibat kandungan CaCO3 tergolong sedang.