Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Identifikasi kualitas batuan basal berdasarkan analisis petrografi dan uniaxial compressive strength (UCS) sebagai bahan baku konstruksi bangunan di kecamatan purbolinggo, kabupaten lampung timur, provinsi lampung B A Lokanata
Prosiding Seminar Nasional Ilmu Teknik Dan Aplikasi Industri Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol. 5 (2022): SINTA
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.006 KB) | DOI: 10.23960/prosidingsinta.v5i.93

Abstract

Batuan basal merupakan salah satu bahan galian yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri seperti fondasi, penimbun, bahan campuran dan untuk bahan dasar industri lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik batuan basal sebagai studi untuk mengetahui kualitas batuan sebagai bahan baku konstruksi dengan menggunakan uji kuat tekan batuan uniaksial atau uniaxial compressive stress (UCS) dan analisis petrografi untuk mengetahui komposisi mineral pada batuan. Lokasi penelitian terletak di Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Menurut Mangga dkk., (1993), stratigrafi daerah penelitian termasuk ke dalam Satuan Basal Sukadana yang diperkirakan berumur Plistosen – Holosen yang terdiri dari satuan basal berongga. Berdasarkan hasil analisis petrografi pada sampel batuan yang diuji memiliki komposisi mineral yang bersifat brittle dominan. Mineral yang bersifat brittle pada sampel batuan berupa plagioklas, sanidin dan olivin dan ditemukan komposisi lain berupa mineral opak dan massa dasar berupa mikrolit kuarsa, mikrolit feldspar dan gelas vulkanik memiliki persentase 6-29%. Dari hasil uji kuat tekan diketahui bahwa niilai kuat tekan uniaksial rata-rata sebesar 2.179,97 kg/cm2 atau sebesar 213,78 MPa. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dari dalam seperti komposisi mineral batuan. Berdasarkan syarat mutu batuan sebagai bahan bangunan (SII 0378 – 80), basal di daerah penelitian dapat dioptimalkan sebagai bahan baku pembuatan pondasi bangunan dan berdasarkan Standar Bina Marga (1976) sampel batuan memenuhi syarat untuk dapat digunakan sebagai bahan landasan pacu pesawat terbang.