Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tingkat Pengetahuan Masyarakat Kel. Pasir Gunung Selatan Tentang Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas Untuk Swamedikasi Hayatun Nufus; Renny Septiani Mokodongan
Jurnal Nusantara Madani Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Nusantara Madani
Publisher : Jurnal Nusantara Mandani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.482 KB)

Abstract

Latar belakang: Swamedikasi merupakan salah satu cara pemilihan serta penggunaan obat-obatan oleh individu untuk mengobati penyakit atau tanda-tanda yang dapat dikenali sendiri. Upaya dalam pengobatan diri sendiri, umumnya untuk mengatasi keluhan serta penyakit ringan seperti demam, nyeri, batuk, dan sebagainya. Dalam melakukan swamedikasi dengan obat bebas dan bebas terbatas dibutuhkan tingkat pengetahuan serta pertimbangan-pertimbangan yang cermat dalam menentukan obat untuk suatu penyakit, sehingga obat yang dikonsumsi dapat digunakan secara benar serta tepat untuk mendapatkan manfaat klinik yang optimal pada tubuh. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat RW 009 Kelurahan Pasir Gunung Selatan mengenai obat bebas dan bebas terbatas yang digunakan dalam swamedikasi apakah mempunyai hubungan dengan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, serta pekerjaan. Subjek dan metode: Penelitian ini memakai metode korelasional, teknik pengambilan sampel memakai nonrandom sampling dengan metode purposive sampling dan didapatkan 93 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Data yang dikumpulkan merupakan data kuantitatif memakai kuisioner dan hasilnya berupa analisis data dengan menggunakan chi-square. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat mempunyai tingkat pengetahuan kategori baik sebanyak 90,32%, serta kategori cukup sebanyak 9,68%. Hasil analisa chi-square menunjukkan adanya hubungan antara pendidikan terakhir (p=0,000), tidak ada hubungan antara jenis kelamin (p=0,054), tidak ada hubungan antara umur (p=0,146), dan tidak ada hubungan antara pekerjaan (p=0,824) dengan tingkat pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan obat bebas dan bebas terbatas dalam swamedikasi pada masyarakat RW 009 Kelurahan Pasir Gunung Selatan. Kesimpulan: Adanya hubungan pendidikan terakhir dengan tingkat pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan obat bebas dan bebas terbatas dalam swamedikasi pada masyarakat RW 009 Kelurahan Pasir Gunung Selatan. Kata Kunci: Demam; Hubungan; Obat Bebas; Swamedikasi; Tingkat Pengetahuan
PEMANFAATAN MINYAK JELANTAH MENJADI SABUN CUCI PAKAIAN PADA MASYARAKAT KRANGGAN PERMAI KELURAHAN JATISAMPURNA BEKASI Renny Septiani Mokodongan; Siti Nur Fauziah; Galuh Prapita Sari
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14571

Abstract

ABSTRAKSalah satu dari sembilan bahan pokok yang dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat khususnya pada masyarakat Kelurahan Jatisampurna Kota Bekasi adalah minyak goreng. Hal ini menyebabkan tingginya pemakaian minyak goreng dan meningkatnya limbah minyak bekas menggoreng atau yang biasa disebut minyak jelantah. Limbah minyak jelantah apabila tidak dikelola dengan baik akan menjadikan lingkungan kotor, ekosistem terganggu dan terjadinya pencemaran air serta tanah. Selama ini, warga Kranggan Permai, Kelurahan Jatisampurna Kota Bekasi menampung minyak jelantah tersebut dalam jerigen minyak untuk seterusnya dijual kepada penadah. Perlu adanya inovasi pengelolaan minyak jelantah menjadi produk yang nilai ekonomisnya lebih tinggi dan dapat meningkatkan keterampilan warga Kranggan Permai Kelurahan Jatisampurna, Kota Bekasi agar menjadi lingkungan yang lebih mandiri. Salah satu potensi limbah minyak goreng adalah kandungan asam lemak yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan menjadi sabun cuci yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan nilai ekonomis minyak jelantah dengan mengolahnya menjadi sabun cuci pakaian. Pembuatan sabun cuci pakaian dilakukan dengan metode cold process atau proses dingin menjadi sabun batang yang dapat digunakan 4 minggu kemudian setelah proses curing. Kata kunci: minyak jelantah; sabun; cold process. ABSTRACTOne of the nine basic ingredients consumed by all levels of society, especially in the Jatisampurna Village, Bekasi City, is cooking oil. This has resulted in high use of cooking oil and increased waste of used frying oil or what is commonly called waste cooking oil. Waste cooking oil if not managed properly will make the environment dirty, disrupt ecosystems and cause water and soil pollution. Residents of Kranggan Permai, Jatisampurna Village, Bekasi City, all this time have collected the waste cooking oil in jerry cans to be sold to the collectors. There is a need for innovation in the management of waste cooking oil into a product with higher economic value and can improve the skills of the residents of Kranggan Permai, Jatisampurna Village, Bekasi City, so that they become a more independent. One of the potential wastes of cooking oil is the high content of fatty acids that can be used to make laundry soap that is environmentally friendly. Therefore, community service activities are carried out to increase the economic value of used cooking oil by processing it into laundry soap. Laundry soap is made using the cold process method to make bar soap which can be used 4 weeks later after cured. Keywords: used cooking oil; cold process; community service.