Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah salah satu indikasi dilakukannya sectio caesarea (SC). Kasus dengan KPD memerlukan penanganan yang tepat, pemberian antibiotik serta pertimbangan terminasi kehamilan. HELLP Syndrome merupakan kumpulan gejala yang meliputi hemolisis, peningkatan enzim hati, dan penurunan jumlah platelet. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui penerapan asuhan keperawatan pre dan post SC dengan KPD dan HELLP Syndrome di ruang bersalin RSUDZA Banda Aceh. Diagnosa keperawatan yang diangkat pada saat pre SC adalah risiko cedera ibu dan janin, nyeri akut, ansietas dan risiko infeksi. Sedangkan post SC yaitu nyeri akut, defisit pengetahuan dan risiko infeksi. Intervensi yang diterapkan berdasarkan evidence based practices seperti edukasi manajemen nyeri dengan relaksasi nafas dalam, berdzikir dan relaksasi genggam jari. Terapi murottal al-qur’an untuk menurunkan ansietas, edukasi pijat oksitosin, pemantauan ibu dan janin, pencegahan infeksi dengan vulva hygiene dan pemberian putih telur untuk mempercepat penyembuhan luka SC. Hasil evaluasi selama dilakukan perawatan untuk diagnosa risiko cedera janin teratasi, nyeri akut teratasi sebagian, ansietas teratasi, risiko infeksi teratasi sebagian, dan defisit pengetahuan teratasi. Disarankan kepada perawat untuk menjadikan tulisan ini sebagai salah satu sumber rujukan dalam menerapkan asuhan keperawatan pre dan post SC dengan KPD dan HELLP Syndrome.