p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Diakronika
Nur Fatah Abidin
Sebelas Maret Univeristy

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dinamika Politik, Heriofikasi KIM IL SUNG, dan Ideologi Juche di Korea Utara (1948-2011) Nur Fatah Abidin
Diakronika Vol 20 No 1 (2020): DIAKRONIKA
Publisher : FIS Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.353 KB) | DOI: 10.24036/diakronika/vol20-iss1/135

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dinamika sejarah politik Korea Utara, khususnya terkait strategi politik Korea Utara tahun 1948 sampai 2011, yang digunakan oleh dinasti Kim untuk mempertahankan kekuasaan politiknya selama hampir delapan puluh tahun. Metode penelitian adalah kajian pustaka terkait sejarah Korea Utara. Temuan penelitian menunjukkan bahwa dinasti politik di Korea Utara menyusun strategi preventif dan represif dalam bentuk ideologi negara yaitu ideologi Juche. Ideologi Juche merupakan akulturasi dari semangat komunis dan budaya setempat yang berkembang sejalan dengan proses de-Stalinisasi (1956) di Korea Utara. Penguatan birokrasi dan militer yang loyal diupayakan sebagai alat pengendali masa. Penggunaan teror juga diterapkan sebagai bentuk langkah represi terhadap para oposan dalam negeri. Melalui strategi politik tersebut, dinasti Kim dapat bertahan dari tantangan politik internal dan mendapatkan loyalitas rakyat secara berkesinambungan.
Perkembangan Musik Keroncong Langgam di Solo (1950-1991) Noryuliyanti Noryuliyanti; Isawati Isawati; Nur Fatah Abidin
Diakronika Vol 21 No 2 (2021): DIAKRONIKA
Publisher : FIS Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1283.629 KB) | DOI: 10.24036/diakronika/vol21-iss2/190

Abstract

Keroncong Langgam adalah genre musik yang lahir dan berkembang di Kota Solo. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perkembangan, kejayaan, dan kemunduran Keroncong Langgam di Solo. Metode sejarah digunakan sebagai metode penelitian dengan menggunakan sumber primer yaitu rekaman album Keroncong Langgam di Lokananta (1957-1985) dan wawancara pelaku keroncong Langgam yaitu Waldjinah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemunculan Keroncong Langgam berawal dari kolaborasi antara gamelan dan musik keroncong yang mulai terjadi antara tahun 1940 sampai 1960an ditandai lagu Bengawan Solo yang dinyanyikan Gesang. Masa Kejayaan Keroncong Langgam di Solo terjadi pada tahun 1960-1970 yang ditandai dengan peningkatan jumlah orkes keroncong dan rekaman album di Lokananta. Pada tahun 1970an, tercatat 17 album diproduksi oleh Lokananta. Pada tahun 1980an sampai 1991, keroncong Langgam mengalami kemunduran yang disebabkan oleh perkembangan musik alternatif lain. Meskipun demikian Keroncong Langgam tetap hidup sampai saat ini berkat upaya pelaku musik dengan mengadakan festival musik.