Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konsekuensi Hukum Poligami di Indonesia dan Tunisia: Perspektif Teori Kepastian Hukum dan Maslahah Mursalah Zainuddin Zainuddin; Mhd Yadi Harahap; Ramadhan Syahmedi
Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Vol 10, No 02 (2022): Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/am.v10i02.2770

Abstract

Poligami dan keadilan adalah dua hal yang tidak mungkin dipisahkan. Keadilan adalah asas yang menjadi tempat tumbuhnya hukum, termasuk ihwal poligami. Islam menegaskan prasyarat kebolehan poligami diaksentuasikan dengan rasa dan kemampuan untuk berlaku adil (Q.S. al-Nisa (4) ayat 3. Dengan mempertimbangkan rasa keadilan dan kepastian berlaku adil, banyak negara muslim akhirnya mereformasi hukum keluarga yang menjadikan poligami sebagai aspek terpenting untuk diperhatikan, di antaranya adalah Tunisia dan Indonesia. Namun, sampai saat ini, belum ada yang memperhatikan secara serius soal konsekuensi hukum poligami yang tidak sejalan dengan keadilan. Dengan menggunakan teori kepastian hukum dan maslahah mursalah, artikel ini akan mengulas soal konsekuensi tersebut; dan pengumpulan data hingga penyimpulan, artikel ini menggunakan jenis penelitian normatif. Indonesia tidak memiliki aturan tegas yang memebrikan sanksi terhadap kejahatan poligami, tapi menerapkan sistem administrasi yang sulit. Sedangkan Tunisia, secara tegas mengatur ketentuan pidana dalam poligami.
The legality of Boster Pro Online Game Transactions Based On Fatwa Assembly Of Indonesian (MUI) No. 116/DSN-MUI/ix/2017 About Sharia Electronic Money Haris Fadillah; Muhammad Syukri Albani Nasution; Ramadhan Syahmedi; Mhd. Yadi Harahap
JURNAL ILMIAH MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi, dan Keagamaan Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Syariah UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/mzn.v9i1.10162

Abstract

This study aimed to describe the mechanism of buying and selling Diamonds in the online game Boster Pro based on the DSN MUI fatwa Number 110/DSN-MUI/IX/2017 on buying and selling Diamonds in the Boster Pro game. This type of research is normative law, which uses materials from written regulations or other normative legal materials. The study results concluded that the online game boster pro is a game to play slots, cards, and other betting games, and whoever often wins will get a lot from the bet. The bet is made using Diamonds (virtual coins) instead of Diamonds to play the game. In the Boster Pro game, Diamonds are provided on a limited basis; the more often gamers play games, the fewer Diamonds in the game. Then, gamers are looking for alternatives to get these by buying and selling transactions, namely by buying Diamonds belonging to luckier people. Gamers do this so they can continue to play the game. According to the DSN MUI Fatwa Number 110/DSN-MUI/IX/2017, in the buying and selling transaction of the Diamon game Boster Pro, the consent and acceptance are clear because the perpetrators of the buying and selling transactions are in a conscious state. However, according to the MUI, traded objects contain elements of maysir because they benefit from betting on a game. The next reason, the object of buying and selling is unclear and has no real formPenelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan mekanisme  transaksi jual beli  Diamon   dalam game online  Boster Pro perspektif fatwa DSN MUI Nomor 110/DSN-MUI/IX/2017 terhadap jual beli  Diamon   dalam game  Boster Pro. Jenis penelitian adalah hukum normatif, yaitu penelitian yang menggunakan bahan-bahan dari peraturan-peraturan tertulis atau bahan     hukum normatif lainnya. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa game online boster pro  adalah suatu game untuk memainkan slot, kartu, dan game lainnya yang bersifat taruhan, siapa yang sering memenangkan akan banyak mendapat dari taruhan tersebut. Taruhan tersebut dilakukan menggunakan  Diamon   (koin maya) sebagai pengganti Diamon  untuk memainkan game tersebut. Dalam game  Boster Pro disediakan  Diamon   secara terbatas, semakin sering gamers memainkan game maka semakin berkurang  Diamon   dalam game tersebut, berawal dari hal itu gamers mencari alternatif untuk mendapatkan tersebut dengan cara transaksi jual beli yaitu dengan cara membeli  Diamon   milik orang yang lebih beruntung. Hal ini dilakukan gamers agar bisa terus memainkan game. Menurut Fatwa DSN MUI Nomor 110/DSN-MUI/IX/2017 dalam transaksi jual beli  Diamon   game  Boster Pro ini ijab dan qobul sudah jelas, karena pelaku jual beli bertansaksi dalam keadaan sadar. Akan tetapi, menurut MUI mengenai objek yang diperjual belikan mengandung unsur maysir karena mendapatkan keuntungan dari hasil taruhan sebuah game. Alasan selanjutnya, objek jual belinya tidak jelas dan tidak memiliki wujud nyata.