Pestisida merupakan zat kimia yang digunakan untuk mengendalikan atau membasmi organisme pengganggu atau hama yang mematikan. Pestisida bersifat berbahaya dan beracun oleh karena itu penggunaan Alat Pelindung Diri saat melakukan penyemprotan sangat penting untuk menghindari kontak langsung dengan pestisida, paparan melalui inhalasi dan kulit yang merupakan rute utama dari pestisida. Akumulasi penggunaan pestisida apabila masuk kedalam hati tidak dapat diekskresikan dan menyebabkan gangguan sel atau organel hati. Pestisida golongan organofosfat dan karbamat bekerja dengan cara yang sama yaitu dengan mengikat asetilkolinesterase atau sebagai asetilkolinesterase inhibitor yang dapat meningkatkan kerja saraf simpatis dengan manifestasi peningkatan detak jantung dan vasokontriksi pembuluh darah sistemik yang akan mempengaruhi peningkatan tekanan darah. Manfaat penelitian ini yaitu untuk mengetahui dampak dari keracunan pestisida bagi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar enzim cholinesterase dengan hipertensi pada petani cabe di Kabupaten Tanah Datar. Jenis penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Metoda pemeriksaan kadar pestisida dalam darah menggunakan alat cobas integra 400 plus, dan pemeriksaan tekanan darah menggunakan sfignomanometer digital. Berdasarkan hasil uji distribusi kadar enzim cholinesterase responden berdasarkan umur semuanya normal dengan sebagian besar (35%) pada usia 41 – 50 tahun, dan berdasarkan jenis kelamin semuanya normal dengan sebagian besar (65%) pada laki-laki. Berdasarkan dari hasil uji korelasi dapat diketahui bahwa nilai sig 0,909 > 0,05 artinya menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara kadar enzim cholinesterase dengan hipertensi, dari hubungan kadar enzim cholinesterase dengan hipertensi yang dialami oleh petani cabe di Kabupaten Tanah Datar belum mencapai dosis yang dapat mengakibatkan terjadinya keracunan dan hipertensi.Kata kunci : Pestisida, Cholinesterase, Hipertensi