Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

SIKAP PIMPINAN TERHADAP KOMITMEN KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI Susilowati, Fajar
Orbith Vol 11, No 3 (2015): November 2015
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makalah ini menjelaskan hubungan korelasional antara pengaruh kepemimpinan terhadap komitmenkaryawan pada perusahaan konstruksi di Indonesia. Penelitian ini dilakukan terhadap 42 karyawanperusahaan konstruksi yang berada pada tiga kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Semarang, danBandung. Pendidikan responden dalam penelitian ini minimal lulusan S1 dan memiliki pengalamankurang lebih 5 tahun di bidang konstruksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini denganmenggunakan kuesioner. Dari hasil yang diperoleh dapat dijelaskan bahwa terdapat hubungan yangsignifkan antara kepemimpinan dengan komitmen karyawan pada perusahaan konstruksi, dimana jikakepemimpinan ditingkatkan maka komitmen karyawan juga akan meningkat. Dari hasil perhitunganprosentase pengaruh kepemimpinan terhadap komitment karyawan yaitu sebesar 12.39%. Sedangkanberdasarkan analisis regresinya diperoleh koefisien regresi sebesar 0.394, hal ini dapat diartikanbahwa Komitmen Karyawan memiliki hubungan yang positif atau searah dengan Kepemimpi nan,sehingga setiap peningkatan satu satuan Komitmen Karyawan  akan berpengaruh terhadappeningkatan Kepemimpinan sebesar 0.394 satuan.
FAKTOR YANG PALING BERPENGARUH TERHADAP WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI Studi Kasus Pembangunan Proyek Apartemen di Jakarta Selatan Susilowati, Fajar; Risqi, Alfa
Orbith Vol 13, No 3 (2017): November 2017
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam penelitian ini akan dibahas tentang Pengendalian Waktu pada pekerjaan upper struktur di salah satu Proyek Pembangunan Apartemen di Jakarta Selatan dengan menggunakan Metode Analytic Hierarcy Process (AHP). Metode ini dilakukan dengan menyusun hierarki factor penyebab keterlambatan terlebih dahulu, kemudian dari perhitungan tingkat kesetujuan pada setiap factor penyebab terjadinya keterlambatan tersebut selanjutnya diurutkan berdasarkan ranking dari faktor yang paling menentukan dan paling sering terjadi. Setelah itu untuk mengetahui pengendalian keterlambatan tersebut, dilakukan berdasarkan besar dampak keterlambatan pekerjaan tersebut terhadap master schedule. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa faktor permintaan perubahan atas pekerjaan yang telah selesai sebagai faktor utama penyebab keterlambatan. Sedangkan keterlambatan pekerjaan upper struktur terbesar adalah dengan kinerja keterlambatan -16% (katagori keterlambatan kritis terancampemutusan kontrak) diukur dari master schedule. Analisis penanganan keterlambatan untuk katagori kritis pada proyek ini dapat ditangani dengan perubahan metode kerja, dan jika keterlambatan sudah diatas dari batas kritis (> 15%), maka sebaiknya dilakukan rescheduling. Kata Kunci : Waktu, Faktor, Kritis
POLA STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN KUALITAS PADA KONTRAKTOR BESAR DI INDONESIA Susilowati, Fajar
Orbith Vol 12, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Melalui studi mengenai pola struktur organisasi manajemen kualitas ini dimaksudkan untuk memberi gambaran (deskriptif) tentang tipe struktur organisasi manajemen kualitas yang ada pada kontraktor besar di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survey pada 5 (lima) perusahaan kontraktor besar dan wawancara terhadap pimpinan masing-masing perusahaan pada level manager atau bagian wakil manajemen (management representative). Analisis dilakukan dengan memetakan pola dan bentuk struktur organisasi yang ada pada masing-masing perusahaan berdasarkan lingkup wewenang dan tanggung jawab bagian struktur organisasi terkait dengan manajemen kualitas. Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa struktur organisasi manajemen kualitas pada kontraktor besar di Indonesia dapat dibedakan menjadi struktur organisasi manajemen kualitas pada perusahaan dan proyek. disebut sebagai wakil manajemen (management representative) yang bertanggung jawab terhadap manajemen kualitas dari semua proyek yang ditangani oleh perusahaan. Wakil manajemen (management representative) memberikan pertanggungjawaban kepada Direktur Utama atau Direktorat Khusus dalam suatu perusahaan. Sedangkan bagian manajemen kualitas pada struktur organisasi proyek sering disebut sebagai wakil proyek (project reperesentative) yang memberikan pertanggungjawaban secara langsung kepada Manajer Proyek.Berdasarkan kesimpulan yang ada tersebut diharapkan dapat digunakan dalam membantu para kontraktor untuk menentukan atau memperbaiki struktur organisasi yang mereka miliki, sehingga mampu meningkatkan kualitas dan daya saing perusahaan.
PENDEKATAN MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM MELALUI REKLAMASI LAHAN DAN KONSERVASI AIR Setyowati, Rr Diah Nugraheni; Susilowati, Fajar
Construction and Material Journal Vol 1, No 3 (2019): CONSTRUCTION AND MATERIAL JOURNAL VOL. 1 NO. 3 NOVEMBER 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractClimate change is a condition of temperature change and rainfall distribution. Extreme climate events or anomalies such as very high rainfall intensity in short time cause floods and landslides. There is no rain in a long time that will cause drought. Flood and landslide disasters are a form of hydrological disaster in this study. The approach to mitigation and adaptation to climate change focused on how to prevent the occurrence of hydrological disasters, namely land reclamation and water conservation. The method of this research was descriptive research. Descriptive research methods aimed at describing, explaining, and validating the phenomena which became the object of this research. From the recapitulation results of the Indonesian Central Statistics Agency, the temperature of the last 25 years has increased dramatically to reach around 7.5oC. While rainfall figures have also experienced significant fluctuations. The ups and downs are not easily predicted, which will have an impact on human activities in daily life. To anticipate the climate change in Indonesia, two policy approaches are used to develop development patterns, namely mitigation and adaptation. In the concept of a mitigation approach based on research results, intermittent irrigation has proven to be effective. The concept of adaptation approach about the development of the database system expected that the primary foundation for the government and the community was the early warning system for disasters. Principally, the ways of handling climate change mitigation and adaptation through land reclamation and water conservation are quite extensive and varied. The latest in the implementation is the reclamation of ex-mining land, the development of agroforestry systems, and rainwater harvesting systems.Keywords: Mitigation, Adaptation, Climate, Conservation, Water.AbstrakPerubahan iklim adalah kondisi perubahan suhu dan distribusi curah hujan. Kejadian atau anomali iklim ekstrem seperti intensitas curah hujan yang sangat tinggi dalam waktu singkat menyebabkan banjir dan tanah longsor. Tidak ada hujan dalam waktu lama yang akan menyebabkan kekeringan. Bencana banjir dan tanah longsor adalah bentuk bencana hidrologi dalam penelitian ini. Pendekatan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim berfokus pada bagaimana menangani terjadinya bencana hidrologi, yaitu reklamasi lahan dan konservasi air. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif memiliki tujuan untuk mendeskripsikan, menjelaskan, dan memvalidasi fenomena yang menjadi objek penelitian. Dari hasil rekapitulasi Badan Pusat Statistik Indonesia, suhu 25 tahun terakhir telah meningkat secara dramatis hingga mencapai sekitar 7,5oC. Sementara angka curah hujan juga mengalami fluktuasi yang signifikan. Pasang surut tidak mudah diprediksi, yang akan berdampak pada aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengantisipasi perubahan iklim di Indonesia, dua pendekatan kebijakan digunakan untuk mengembangkan pola pembangunan, yaitu mitigasi dan adaptasi. Dalam konsep pendekatan mitigasi berdasarkan hasil penelitian, irigasi intermiten terbukti efektif. Konsep pendekatan adaptasi tentang pengembangan sistem basis data diharapkan menjadi fondasi utama bagi pemerintah dan masyarakat dalam sistem peringatan dini untuk bencana. Pada prinsipnya, cara penanganan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim melalui reklamasi lahan dan konservasi air cukup luas dan beragam. Yang terbaru dalam implementasi adalah reklamasi lahan bekas penambangan, pengembangan sistem agroforestri, dan sistem pemanenan air hujan (rain water harvesting).Kata kunci: Mitigasi, Adaptasi, Iklim, Konservasi, Air.
Evaluation of Material Request Order to Support Sustainable Construction Susilowati, Fajar; Anggraeni, Nur Nahdiah
Makara Journal of Technology Vol. 26, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study was conducted on one of Indonesia’s apartment projects, in which reinforced concrete is the main structure. Based on existing project data, this project experienced a decline in the construction work’s progress, thus reducing the project’s overall progress. This decline occurred because the delivery of concrete reinforcement material was delayed. This study aimed to determine the process of material request order and its relationship with the work implementation, as well as the factors that influenced the delayed arrival of concrete reinforcement material at the project site. The method used in this study was observation and interview. Data were analyzed by comparing the conditions in the field with the standard operating procedure. Analysis results revealed that the material request order process in this project was implemented excellently, and it followed the existing standard operating procedure. However, material request orders were delayed due to several factors, such as an increase in material price, lack of coordination/communication, and weather disturbances. The results of this study can be used to improve a company’s performance in terms of achieving sustainable construction.