Latar Belakang: Penyakit campak merupakan penyakit yang sangat menular dan sangat berbahaya bahkan dapat menyebabkan kematian. Pada tahun 2000, lebih dari 562.000 anak di dunia meninggal karena komplikasi campak. Dengan pemberian imunisasi campak, maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi 115.000 pertahun. Orang tua khususnya ibu adalah faktor yang sangat penting dalam mewariskan status kesehatan bagi anaknya, di imunisasi campak lanjutan dan tidak di imunisasi campak lanjutan anak sangat tergantung pada prilaku ibu. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisa faktor penyebab rendahnya cakupan imunisasi campak lanjutan anak usia 18-36 bulan di Puskesmas Tanah Garam. Metode: Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan telaah dokumen berdasarkan kriteria purposive sampling, informan dalam penelitian ini adalah 10 orang ibu anak usia 18- 36 bulan, Kepala Puskesmas, Pengelola Program Imunisasi, dan 2 orang Petugas Pelaksana Imunisasi. Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan imunisasi campak lanjutan di Puskesmas Tanah Garam tidak optimal, cakupan programnya hanya 3,1 % jadi 96,9 % anak tidak mendapatkan imunisasi campak lanjutan, Kesimpulan: kurangnya kualitas pelayanan kesehatan terutama pemberian pendidikan kesehatan kepada ibu balita, sehingga pengetahuan ibu balita tentang imunisasi campak lanjutan sangat kurang yang mengakibatkan ibu balita tidak mau untuk imunisasi campak lanjutan batitanya karena takut akan efek samping dari imunisasi, takut karena penularan covid 19, dan tidak tahu apa itu imunisasi campak lanjutan dan kapan jadwal pemberiannya.