Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Menghargai Hak Atas Kemampuan Intelektual (HAKI) dan Meminimalisir Plagiat (Studi Kasus Perpustakaan UIN Mataram) Yunita Lestari Yunita Lestari; Rika Kurniawaty
Al Maktabah Vol 18, No 1 (2019): Al-Maktabah
Publisher : Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/almaktabah.v18i1.16836

Abstract

Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) merupakan produk kegiatan dari hasil daya cipta dan daya pikirĀ  manusia yang kemudian diungkapkan masyarakat umum. Pada dunia pendidikan, pengakuan dan penghargaan terhadap HAKI seseorang menggambarkan etika dan integritas keilmuan seseorang. Salah satu bentuk pelanggaran terhadap HAKI yang saat ini sering terjadi adalah plagiasi. Tindakan plagiat didorong oleh banyak faktor, baik itu faktor eksternal maupun internal dari seseorang. Tindakan plagiat dapat dihindari dengan cara menerapkan kemampuan penulisan akademis (seperti parafrase dan pengutipan) yang baik dan beretika. Tindakan plagiat juga dapat ditekan dengan pemanfaatan berbagai software plagiarism checker.
Pengembangan Perpustakaan dan Pustakawan dalam Menunjang Akreditasi Perguruan Tinggi Rika Kurniawaty
LIBRARIA : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Volumen 6, Nomor 1, Tahun 2017 (Juni 2017)
Publisher : FPPTI Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.214 KB)

Abstract

Tinggi,namun mempunyai peranan penting dalam menopang kegiatan TriDharma Perguruan Tinggi. Seperti institusinya, perpustakaan tumbuh danberkembang secara dinamis untuk menyesuaikan tuntutan zaman. Pertumbuhandan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yangmembawa pengaruh besar di dalam dunia pendidikan juga diakomodir didalam standar-standar penilaian akreditasi perguruan tinggi. Karena ituperpustakaan juga harus mengakomodir perkembangan teknologi informasiperpustakaan dapat berjalan dengan baik, maka pustakawan sebagaipengelola dan penggerak perpustakaan juga harus dapat mengembangkankemampuannya secara konsisten. Proses pengembangan kemampuan pustakawanperpustakaan UIN Mataram dilakukan melalui program-programContinuing Professional Development (CPD) yang dilakukan secara bertahap.Program CPD yang telah dilakukan pada perpustakaan UIN Mataramadalah program diklat CPTA (2015), sertifikasi pustakawan (2016), sertakegiatan literasi informasi dan online research skill for academic writing(2017). Kegiatan CPD ini meningkatkan eksistensi kemampuan dan keterampilanpustakawan di perpustakaan UIN Mataram.
Urgensi Personal Branding Pada Profesi Pustakawan Lalu Agus Satriawan; Rika Kurniawaty
Pustakaloka Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.125 KB) | DOI: 10.21154/pustakaloka.v14i2.4411

Abstract

This paper explores the benefits and urgency of personal branding in the librarian profession. Through library research methods that use descriptive, interpretive, and reflective data analysis, the researchers find and present the concept of the librarian's business in confirming the role and benefits of the job in responding to various challenges in the era of disruption. The challenges and work dynamics that arise from different communication technologies require librarians to have good personalities always to learn, change, and develop. The success of librarians in serving the community's information needs and the use of media in delivering various information in the library will be a positive personal branding and further confirm the benefits and urgency of librarians in the era of the industrial revolution 4.0.Tulisan ini bertujuan untuk mengupas manfaat dan urgensi personal branding pada profesi pustakawan. Melalui metode penelitian pustaka yang menggunakan analisis data deskriptif, interpretatif dan reflektif, penulis menemukan danĀ  menyajikan konsep mengenai usaha pustakawan dalam meneguhkan peran dan manfaat profesi dalam menjawab berbagai tantangan di era disrupsi. Tantangan dan dinamika kerja yang muncul sebagai akibat pemanfaatan berbagai teknologi komunikasi mengharuskan pustakawan untuk memiliki kepribadian yang baik agar dapat selalu belajar, berubah, dan berkembang. Keberhasilan pustakawan dalam melayani kebutuhan informasi masyarakat, serta pemanfaatan media dalam men-deliver berbagai informasi yang ada di perpustakan akan menjadi positive personal branding dan semakin meneguhkan manfaat serta urgensi pustakawan di era revolusi industry 4.0
PROSES PEMBANGUNAN REPOSITORY INSTITUSI (STUDI KASUS PADA UIN MATARAM) Nuraeni Nuraeni; Rika Kurniawaty
Maktabatuna Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/mj.v1i2.1866

Abstract

Institutional Repository is a tool or media to store and publish scientific works of Civitas in an institution, such as Papers, theses, journal articles, books, proceedings, teaching materials, and other scientific works, which can be accessed online and utilized by the society. In the early stages of the university repository's development, the things that need to be done are benchmarking, vision and missions assignment, and purpose of the repository, making supporting rules such as SOP, and preparation of facilities and infrastructures. Repository information processing activities can be initiated by digitizing collections or scientific-intellectual work already been in the library, submission of scientific works in digital form, as well as self-uploads. Once the system is running, it is necessary to strive for the action that the repository collection can still be accessed online. Such actions are by conducting maintenance (infrastructures and networking), network and server security, and conducting various socialization activities (promotion). The more visitor who access the repository link, cite or utilize the repository, it will increase the citation and webometric ranking of an institution.