Plita Muliahati
Universitas Padjadjaran

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Pengetahuan Orang Tua tentang Kekerasan Seksual Anak: Studi Literatur Plita Muliahati; Tetti Solehati; Henny Yulianita
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 12 No 4 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Oktober 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.114 KB)

Abstract

Kekerasan seksual anak merupakan masalah kesehatan sekaligus pelanggaran hak anak yang terjadi secara luas. Orang tua sebagai orang terdekat anak mempunyai peran vital dalam pencegahan dan penanganannya. Tujuan penelitian untuk mengkaji gambaran pengetahuan orang tua tentang kekerasan seksual anak. Metode penelitian yaitu narrative review. Pencarian literatur dilakukan melalui 5 database dengan kata kunci child sexual abuse, parent, dan knowledge. Sebanyak 59.672 artikel diseleksi menggunakan kriteria inklusi menghasilkan 13 artikel dan dinilai menggunakan JBI critical appraisal tools menghasilkan 10 artikel dengan rentang tahun 2006-2019. Berdasarkan studi literatur, 1 artikel menyebutkan orang tua berpengetahuan baik, 4 artikel cukup, dan 3 artikel kurang tentang kekerasan seksual anak serta 2 artikel baik dan 1 artikel kurang tentang tanda kekerasan seksual anak. Pengetahuan orang tua mengenai definisi dalam rentang 100%-89,1%, faktor yang mempengaruhi rentang 63%-17%, faktor risiko korban rentang 90,3%-36,8%, bentuk rentang 45,86%-20,3%, indikator tanda emosional/perilaku rentang 89,6%-26% dan tanda fisik/seksual rentang 53%-3,75%, dampak sebanyak 100%, pelaku rentang 78,1%-11,5%, pencegahan rentang 96,9%-64,9%, serta pengungkapan rentang 98,4%-35,5%. Disimpulkan bahwa orang tua memerlukan informasi mengenai perilaku seksual normatif, perilaku pengawasan orang tua, pencegahan pada remaja, penargetan dan karakteristik pelaku, dan tanda fisik/seksual.
Phase 1 Cardiac Rehabilitation in Acute Coronary Syndrome Patients: A Literature Review Reza Ariyanur; Aan Nuraeni; Anastasia Anna; Marlynda Triana; Nehemia Simanjuntak; Neli Hartini; Oktavia Nu razizah Jain; Plita Muliahati; Rahmah Tresnala; Rian Nugraha; Rizki Mardhotulloh Syarief; Rizkiani Tri Ramdani; Rosi Handayani; Septi Rizki Amaliyah; Shasqia Novelia Dingri; Sheren Yolavia
Padjadjaran Acute Care Nursing Journal Vol 2, No 3 (2021): Padjadjaran Acute Care Nursing Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.102 KB) | DOI: 10.24198/pacnj.v2i3.37185

Abstract

The provision of phase I cardiac rehabilitation intervention in patients with cardiovascular disease needs to be given because it can accelerate recovery and determine the needs of the next phase of cardiac rehabilitation, namely phases II, III and IV.  The aim of this study was to find out the impact of phase 1 cardiac rehabilitation on acute coronary syndrome patients. This literature study examined scientific articles published from 2011 to 2021 and in Indonesian and English. Data was obtained from the database includes PubMed, Cinahl Ebscohost and Google Scholar search engine using keywords developed based on population, concept and context namely Cardiac Patients, Phase 1 of Cardiac Rehabilitation, Outcomes, Benefits and Effects. A total of 275,000 articles were obtained and after being selected based on duplication, title, abstract and inclusion criteria were obtained 9 articles that are eligible for analysis. The results of the study found that phase 1 cardiac rehabilitation in SKA patients was shown to have good impact and outcomes, such as improving quality of life and self-efficacy, reducing the need for the second phase of rehabilitation, and reducing the level of anxiety and depression experienced by SKA patients. Therefore, the results of this literature review can be the basis of the next research in the implementation of phase 1 cardiac rehabilitation in Indonesia.