Bel atau lonceng sekolah adalah suatau perangkat atau alat komunikasi yang sering ditemukan di sekolah. Pada umumnya sekolah menggunakan lonceng yang terbuat dari bahan besi yang kemudian dipukul dengan teknik tertentu agar menghasilkan suara untuk menyampaikan informasi kepada murid sekolah, seperti 3x pukulan menandakan berbaris dihalaman dan sebagainya. Pada Madrasah Sabilunnajah kedisiplinan kadang tidak berjalan dengan baik dikarenakan guru yang seharusnya sudah masuk ke dalam kelas terlambat masuk hingga membuat siswa pun ikut terlambat dalam mengikuti jam pelajaran yang sudah di tentukan bahkan seringkali melewati batas waktu pelajaran dalam kelas, yang seharusnya waktu pelajaran hanya 2 x 45 menit tetapi kelebihan sampai 15 menit, hingga mengganggu jadwal pelajaran selanjutnya. Agar kejadian- kejadian seperti ini tidak terjadi lagi maka di butuhkan sebuah pengingat yang bekerja secara otomatis sehingga kedisiplinan di sekolah tersebut dapat berjalan dengan baik. Sekolah menggunakan bel sebagai pengingat waktu dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian pengaktifan bel akan dilakukan berulang-ulang setiap harinya. Dengan diterapkannya otomatisasi maka akan lebih sedikit membutuhkan campur tangan manusia untuk mengaktifkan bel. Otomatisasi pengaktifan bel akan diterapkan menggunakan sebuah aplikasi yang dipasang pada sebuah komputer dan suara akan disebar menggunakan bantuan pengeras suara