Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEARIFAN LOKAL LEI MASELEN SEBAGAI MITIGASI SOSIAL DAN PENYAKIT DI NEGERI LAIMU Almaskaty, Saiful Ali; Huliselan, Mus; Watloly, Aholiab; Leiwakabessy, Jeffry EM
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v5i2.16563

Abstract

The aim of the research is to strengthen the Laimu community's strategy in maintaining the local wisdom of Lei Maselen so that it does not become extinct due to developments over time. This research specifically also aims to be a mitigation strategy for social problems and diseases in Laimu Village, Telutih sub-district, Central Maluku district. Linguistically, Lei means to drive away, while Maselen means disease, so in case of itsĀ  terms, Lei Maselen is a ritual of expulsion or an effort to mitigate disease outbreaks. This tradition is the community's effort to maintain the continuity of life, while maintaining the relationship with the creator. The local wisdom of the Laimu people has been going on for hundreds of years, and the process of inheritance takes place orally. To obtain accurate and valid data, researchers used qualitative research with a field-study projects. Data obtained at the research location was gained through four strategies, such as involving the author in community social activities, conducting structured interviews with the community, main informants and supporters, carrying out field notes to anticipate data not being recorded, and carrying out documentation. After the data was collected, the researcher carried out analysis using qualitative data analysis procedures. Including data reduction, presenting data, interpreting data, and drawing conclusions.
KEHIDUPAN PENDAYUNG PERAHU PASCA PEMBANGUNAN JEMBATAN MERAH PUTIH: STUDI KASUS MENGENAI RELASI PENDAYUNG PERAHU DENGAN PELANGGAN DI KOTA AMBON Pariela, Delon Stewart; Huliselan, Mus; Rahawarin, Yunus
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 2 No 2 (2024): Edisi Juli 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61696/juparita.v2i2.271

Abstract

Artikel ini membahas tentang kehidupan pedayung perahu pasca pembangunan jembatan merah putih. Pembangunan merupakan upaya yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan pembangunan mencakup beberapa aspek diantaranya adalah aspek ekonomi, social, politik dan keamanan dengan tujuan untuk mencapai pemerataan pembangunan bagi seluruh lapisan masyarakat. Pedayung perahu ialah kelompok subordinat yang terkena dampak regulasi pemerintah dalam pembangunan jembatan merah putih (JMP) dalam kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kehidupan pedayung perahu pasca pembangunan jembatan merah putih. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dengan informan sebanyak dua belas orang. Hasil yang didapatkan ada terjadinya perubahan sosial kehidupan antara pedayung perahu dengan pelanggan, hubungan sosial yang dibangun dari dulu untuk saling mendukung dan berkerjasama dalam menyesejaterahkan masyarakat mulai hilang. Dapat dilihat juga bahwa pasca pembangunan jembatan merah putih, pedayung perahu mulai kehilangan pekerjaan. Meskipun masih ada yang bertahan untuk mencari nafkah agar dapat memenuhi kehidupan sehari hari. Sehingga para pedayung berharap peran penting pemerintah dapat mengembangkan perencanaan sosial demi kesejahteraan masyarakat dengan potensi para pedayung perahu di Desa Poka dan Desa Galala.