This Author published in this journals
All Journal Jurnal Real Riset
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PREDIKSI JUMLAH PRODUKSI BUBUK KOPI KOPROSA SAMALANGA DI BEUREUNUEN MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI BERBASIS WEB Riska Sudinda; Sayed Achmady; Maryanti Maryanti
Jurnal Real Riset Vol 5, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Jurnal Real Riset

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bubuk kopi koprosa samalanga diolah oleh sebuah perusahaan pengolahan biji bubuk kopi untuk dijadikan biji bubuk kopi saring. Sebenarnya biji bubuk kopi yang digunakan untuk memproduksinya diambil dari Gayo juga kemudian diolah di Pidie tepatnya di Beureunuen kecamatan Mutiara. Adapun bubuk kopi ini dikenal dengan nama bubuk kopi samalanga itu dikarenakan yang punya produk ini berasal dari Samalanga yang merupakan kecamatan dari kabupaten Bireuen. Namun dalam menentukan jumlah produksi bubuk kopi di waktu yang akan datang tidak lah mudah, hal ini disebabkan oleh banyaknya faktor yang mempengaruhi dalam perhitungan menjadi kendala dalam mengambil kebijakan untuk dapat menentukan jumlah bubuk kopi yang akan diproduksi. Faktor-faktor tersebut seperti, produksi maksimum, permintaan minimum, permintaan maksimum, persediaan maksimum, persediaan minimum, produksi minimum, permintaan saat ini, dan persediaan sekarang, faktor tersebut yang harus diperhatikan dalam sistem pendukung keputusan. Metode Fuzzy Mamdani dapat dipakai untuk menyelesaikan kasus ini untuk memprediksi jumlah produksi bubuk kopi berdasarkan data persediaan dan jumlah permintaan terhadap bubuk kopi yang ada. Berdasarkan hasil pengujian validitas yang dilakukan sebanyak 20 kali penguijian, didapat tingkat persentase error sebesar 0,49% atau tingkat akurasinya sebesar 99,51%. Persentase yang didapat berdasarkan 20 data uji ini tidak dapat menjadikan tolok ukur jika data penentuan produksi berubah.Kata kunci  : Kopi Koprosa, ,  SPK,  Fuzzy Mamdani, Beureunuen, Mutiara,Pidie