Muhammad Widda Djuhan
Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERAN MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE DALAM MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR IPS SISWA KELAS VII D DI SMP NEGERI 1 BALONG PONOROGO Wilda Ashofa; Muhammad Widda Djuhan
JIIPSI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.319 KB) | DOI: 10.21154/jiipsi.v1i1.43

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh metode pembelajaran tradisional yang menggunakan metode ceramah tidak melibatkan siswa aktif, sangat merugikan siswa dalam penerimaan pelajaran, siswa pasif dan cenderung sibuk sendiri berbicara dengan teman yang lain, tidak memperhatikan pembelajaran di kelas dengan baik, mengantuk dan bosan serta sebagian siswa tidak mau mengerjakan tugas pada mata pelajaran IPS. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hasil dari model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk menumbuhkan minat belajar khususnya bagi siswa kelas VII D pada mata pelajaran IPS. Maka penelitian ini difokuskan pada model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dalam menumbuhkan minat siswa dalam belajar IPS. Jenis dari penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat studi kasus, teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis Miles dan Huberman dengan urutan langkah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture sangat disukai oleh siswa karena lebih menyenangkan dan juga tidak monoton seperti menggunakan metode ceramah yang membuat peserta didik cepat merasa bosan dan bahkan tidak memperhatikan pelajaran. (2) penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture berhasil dalam menumbuhkan minat siswa dalam belajar IPS. ABSTRACT This research is motivated by traditional learning methods that use the lecture method which does not involve active students, it is very detrimental to students in acceptance of lessons, students are passive and tend to be busy talking to other friends by themselves, do not pay attention to learning in class properly, are sleepy and bored and some students do not. want to do assignments on social studies subjects. The purpose of this study was to determine the results of the picture and picture cooperative learning model to foster interest in learning, especially for class VII D students in social studies subjects. So this research is focused on the cooperative learning model type picture and picture in fostering student interest in learning social studies. The type of this research is field research which is case study in nature. The data collection technique uses observation, interview and documentation methods. The data analysis technique used the Miles and Huberman analysis with a sequence of data reduction steps, data presentation, and data verification. The results of this study indicate that (1) the implementation of learning using the picture and picture cooperative learning model is very liked by students because it is more fun and also not monotonous such as using the lecture method which makes students quickly feel bored and even doesn't pay attention to the lesson. (2) the use of the picture and picture cooperative learning model succeeded in fostering student interest in learning social studies.
UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS VIII D (STUDY MATA PELAJARAN IPS TERPADU) DI SMP 1 MA'ARIF PONOROGO Dampit Pangestu; Muhammad Widda Djuhan
JIIPSI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.69 KB) | DOI: 10.21154/jiipsi.v2i1.497

Abstract

Berdasarkan hasil analisis yang peneliti peroleh, Terlihat bahawa upaya guru mata pelajaran ips terpadu dalam meningkatkan kedisiplinan siwa SMP Ma’arif 1 ponorogo yaitu: Sebelum memelui pemebelajran guru memriksa satu-persatu siswa apakah siswa sudah rapi dalam pakeian, agar siswa rapi dan yaman ketika pemebelajaran sudah dimulai, guru jugak menekankan peraturan-peraturan saat berada di sekolah maupun di dalam kelas, guru memerintahkan para siswa mambaca do’a sebelum memeluai pembelajaran dikelas VIII D, setelah berdo’a seluruh siswa akan di absensi kehadiranya di karena adanya absensi guru bisa mengetahui sispa saja siswa yang tidak hadir, setelah absensi guru baru memulai pembelajaran seperti biasanya dan ketika jam pulang guru jugak tidak lupa memberikan tugas rumah (PR) agar di rumah siswa bisa belajar. Problematika guru dalam meningkatan kedisiplinan siswa kelas VIII D SMP Ma’arif 1 Ponorogo. Kurangnya dukungan dan peran dari orang tua maupun keluarga, Pergaulan dan pengaruh negatif dari lingkungan tempat tinggal siswa, Kurangnya motivasi, kurang pahamnya siswa terkait apa itu pendidikan karakter, dan mindset dari peserta didik. Bagaimana SolusiGuru Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siwa Kelas VIII D Smp Ma’arif 1 Ponorogo. Sedangkan solusi atas disiplin siswa dalam proses pembelajaran di kelas VIII D SMP Ma’arif 1 Ponorogo.
PENERAPAN BUDAYA 5S DALAM PEMBELAJARAN IPS SEBAGAI PENGUATAN KARAKTER SOSIAL SISWA Ardiana Puspita; Muhammad Widda Djuhan
JIIPSI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/jiipsi.v3i1.1487

Abstract

Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa penerapan budaya 5S dalam pembelajaran IPS guna memperkuat karakter sosial siswa meliputi kegiatan pembiasaan. Dalam membiasakan siswa menerapkan budaya 5S tidak terlepas dari bimbingan dan keteladanan/contoh yang dilakukan guru dalam menerapkan budaya 5S (senyum, sapa, salam, sopan, santun) agar ditiru oleh siswa. Penerapan budaya senyum, sapa, salam, sopan, santun ini membawa perubahan yang positif pada sikap dan perilaku siswa. semula siswa yang kurang menghargai temannya dengan membiasakan penerapan budaya 5S menumbuhkan karakter sosial pada diri siswa sehingga antar teman dapat saling menghargai, saling tolong menolong, tidak saling mencela. Hal ini menandakan bahwa penerapan budaya 5S dalam pembelajaran IPS dapat memperkuat karakter sosial siswa di MTs Al-Azhar. Adapun faktor pendukung penerpan budaya 5S guna memperkuat karakter sosial yakni tidak terlepas dari sumber daya guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas yang selalu memberikan motivasi, arahan, bimbingan, keteladanan, dalam membiasakan siswa untuk menerapkan budaya senyum, sapa, salam, sopan, santun. Selain faktor pendukung terdapat faktor penghambat penerapan 5S diantaranya dipengaruhi oleh pertama, faktor internal yakni faktor yang dipengaruhi dari dalam diri siswa sendiri yakni masih terdapat siswa yang belum sepenuhnya dengan rutin menerapkan budaya 5S. kedua faktor eksternal yakni lingkungan dimana siswa bermain, tumbuh dan berkembang juga berpengaruh pada pembentukan karakter siswa. Selanjutnya dari adanya penerapan budaya 5S di MTs Al-Azhar, karakter sosial siswa semakin diperkuat. Dampak penerapan dari budaya 5S yang dilakukan dengan rutin dapat menunjukkan perubahan perilaku siswa yang diinginkan. Adanya penerapan budaya 5S tersebut juga dapat memperkuat karakter sosial pada indikator penguatan karakter sosial yang dicapai yakni kemampuan siswa dalam bekerjasama, toleransi, menghargai dan menghormati, kepedulian dan solidaritas diantara siswa.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENUMBUHKAN KREATIFITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS Jefri Nofiansah; Muhammad Widda Djuhan
JIIPSI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/jiipsi.v3i1.1488

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya suatu problem atau masalah di hadapi dalam proses kegiatan pembelajaran di MTsN 3 Ponorogo, yaitu tingkat kreativitas siswa masih rendah. Siswa masih belum bisa untuk mengembangkan ide dan imajinasi yang dia miliki. Dalam proses pembelajaran guru belum menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang sesuai sehingga siswa yang diajar masih belum bisa mengeluarkan potensi kreativitasnya denganm baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana metode problem based learning mampu menumbuhkan kreativitas anak di MTsN 3 Ponorogo. Dengan menggunakan metode problem basd learning diharapkan mampu menumbuhkan kreativitas siswa pada kelas IX di MTsN 3 Ponorogo. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan secara langsung dan bertahap oleh peneliti. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX D MTsN 3 Ponorogo. yang berjumlah 16 siswa. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Tahap-tahap urutan kegiatan penelitian ada 4 yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode problem based learning mampu menumbuhkan kreativitas siswa kelas IX di MTsN 3Ponorogo dengan baik. Pada siklus pertama peneliti menemukan hasil yang kurang memuaskan yatu 43%, selanjutnya peneliti memlanjutkan pada siklus II dimana pada siklus II ini nilai yang dihasilkan adalah 61%, karena hasil tersebut masih belum mencapai sasaran nilai maka peneliti melanjutkan pada siklus III dimana pada siklus III ini hasi yang diperoleh mencapai 82%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran menggunakan problem based learning mampu menumbuhkan kreativitas siswa pada kelas IX di MTsN 3 Ponorogo.
PEMANFAATAN TEMBANG MIJIL SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATA PELAJARAN IPS TERPADU Risma Vitrinovita Anjassari; Muhammad Widda Djuhan
JIIPSI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/jiipsi.v3i2.2278

Abstract

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki tingkat keluasan materi yang tinggi. Karena itu inovasi dalam pengelolaan materi belajar sangat dibutuhkan agar pembelajaran tetap menarik antusias belajar siswa dan meningkatkan pemahaman siswa pada materi ajar IPS. Inovasi materi pembelajaran dapat dilakukan dengan mengkolaborasikan materi ajar dengan bahan ajar lain. Adapun penelitian ini dirancang menggunakan metode penelitian kulatitatif deskriptif dengan bentuk analisis uraian dari data yang telah dikumpulkan. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Partisipan penelitian berasal dari siswa dan guru IPS kelas VII di MTsN 2 Ponorogo. Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini mengenai penggunaan tembang Mijil sebagai bahan belajar siswa dalam mempelajari materi ajar IPS terpadu kelas VII MTsN 2 Ponorogo. Memberikan temuan bahwasanya 1) strategi pemanfaatan tembang mijil sebagai sumber belajar mata pelajaran IPS terpadu dapat berjalan dengan baik. 2) efektifitas pemanfaatan tembang mijil sebagai sumber belajar mata pelajarn IPS terpadu menunjukkan hasil yang baik. 3) hambatan yang muncul dalam pemanfaatan tembang mijil sebagai sumber belajar mata pelajaran IPS terpadu ada tiga yakni menumbuhkan minat belajar siswa terhadap budaya, persispan guru dalam mempelajari tembang mijil, dan fasilitas yang mendukung belajar siswa dalam mengeksplore materi ajar.