The purpose of this study was to determine library preparedness in dealing with fire disasters at the Regional Library and Archives Service of West Java Province. This research is a qualitative research with a descriptive approach. Data collection techniques used are interviews, observation and documentation. The subjects of this research are the general section of electricity, and the part of the library manager. The results of this study indicate that preparedness in dealing with fire disasters has been implemented at the Regional Library and Archives Service of West Java Province. At the prevention stage, the library conducts routine inspections of buildings where collections are stored, electricity, supplies of equipment used to anticipate fire disasters, and makes regulations. At the response stage, in the form of disaster response training activities for librarians and employees, maintenance of equipment and electricity, as well as identifying important collections and letters so that they are stored on floors that are easily accessible. In the reaction stage, the library makes various Standard Operating Procedures (SOP) related to disaster preparedness. During the recovery phase, routine risk management analysis activities are carried out. As for the advice given, it is hoped that the library can maximize the implementation of fire disaster preparedness by implementing existing SOP.Keyword: disaster preparedness, fire, public libraryABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapsiagaan perpustakaan dalam menghadapi bencana kebakaran di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Subyek penelitian ini yaitu bagian umum kelistrikan, dan bagian pengelola perpustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana kebakaran sudah diterapkan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat. Pada tahap pencegahan, perpustakaan melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap bangunan tempat penyimpanan koleksi, kelistrikan, penyediaan peralatan yang digunakan untuk mengantisipasi bencana kebakaran, dan membuat peraturan. Pada tahap tanggapan, berupa kegiatan pelatihan tanggap bencana bagi pustakawan dan karyawan, pemeliharaan peralatan dan kelistrikan, serta mengidentifikasi koleksi dan surat penting agar disimpan pada lantai yang mudah terjangkau. Pada tahap reaksi, perpustakaan membuat berbagai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berkaitan dengan kesiapsiagaan bencana. Pada tahap pemulihan, berupa kegiatan analisis manajemen resiko yang rutin dilakukan. Adapun saran yang diberikan diharapkan perpustakaan dapat memaksimalkan pelaksanaan kesiapsiagaan bencana kebakaran dengan menjalankan SOP yang ada.