p-Index From 2019 - 2024
1.037
P-Index
This Author published in this journals
All Journal DINTEK
Husaen Salahu
Dosen Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

INTERPRETASI TAHANAN JENIS BAWAH PERMUKAAN DAERAH MOROTAI MENGGUNAKAN GEOLISTRIK SCHLUMBERGER CONFIGURATION VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING 1D A.K Conoras *, Wawan; Rasai **, Julhija; Salahu ***, Husaen
DINTEK Vol 12 No 2 (2019): Dintek Vol 12 No. 2 September 2019
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.323 KB)

Abstract

Air merupakan salah satu sumber kebutuhan manusia sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan keterdapatan air tanah pada lapisan batuan atau tanah dibawah permukaan, pada beberapa desa di daerah Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara. Pada penelitian ini menggunakan metoda Geofisika aktif tahanan Jenis / Geolistrik dengan Konfigurasi Schlumberger VES 1D, kemudian dari hasil pengukuran di lakukan perhitungan analisa data tahanan jenis, kemudian mengiterpretasi nilai hasil tahanan jenis sebenanya pada tiap lapisan serta interpretasi atau pendugaan posisi airtanah.  Hasil analisa dan interpretasi data tahanan jenis pada penelitian ini menampilkan pada Desa Waya bula, lapisan pembawa air tanah kualitas bagus (akuifer) terdapat pada kedalaman AB/2= 8 m Pasir, pasir kasar, kerikil tidak berlempung dengan nilai tahanan jenis >70 ?m. Pada Desa Buo-buo, lapisan pembawa air tanah kualitas rendah sampai menengah terdapat pada kedalaman AB/2= 3 - 4 m Pasir, kerikil sedikit lempung dengan nilai tahanan jenis 16.17 - 45.80 ?m. Pada Desa Cendana, lapisan pembawa air tanah terdapat pada kedalaman AB/2= 12 m, hasil interpretasi pada lapisan ini, diduga terdapatnya batugamping dan pasir kasar dengan nilai tahanan jenis 440.03 ?m. Pada Desa Sangowo, lapisan pembawa air tanah (akuifer) kualitas menengah sampai sangat bagus terdapat pada kedalaman AB/2= 4 - 10m dengan jenis lapisan Pasir kasar, kerikil sedikit lempung dengan nilai tahanan jenis 36.02 - 306.87?m. Pada Desa Saleh, lapisan pembawa air tanah kualitas menengah sampai sangat rendah terdapat pada kedalaman AB/2= 8 - 10m. Pada lapisan ini terdapat Pasir kasar, kerikil sedikit lempung dengan nilai tahanan jenis 20.15 - 51.65?m.
INTERPRETASI TAHANAN JENIS BAWAH PERMUKAAN DAERAH MOROTAI MENGGUNAKAN GEOLISTRIK SCHLUMBERGER CONFIGURATION VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING 1D Wawan A.K Conoras *; Julhija Rasai **; Husaen Salahu ***
DINTEK Vol 12 No 2 (2019): Dintek Vol 12 No. 2 September 2019
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.323 KB)

Abstract

Air merupakan salah satu sumber kebutuhan manusia sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan keterdapatan air tanah pada lapisan batuan atau tanah dibawah permukaan, pada beberapa desa di daerah Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara. Pada penelitian ini menggunakan metoda Geofisika aktif tahanan Jenis / Geolistrik dengan Konfigurasi Schlumberger VES 1D, kemudian dari hasil pengukuran di lakukan perhitungan analisa data tahanan jenis, kemudian mengiterpretasi nilai hasil tahanan jenis sebenanya pada tiap lapisan serta interpretasi atau pendugaan posisi airtanah. Hasil analisa dan interpretasi data tahanan jenis pada penelitian ini menampilkan pada Desa Waya bula, lapisan pembawa air tanah kualitas bagus (akuifer) terdapat pada kedalaman AB/2= 8 m Pasir, pasir kasar, kerikil tidak berlempung dengan nilai tahanan jenis >70 Ωm. Pada Desa Buo-buo, lapisan pembawa air tanah kualitas rendah sampai menengah terdapat pada kedalaman AB/2= 3 - 4 m Pasir, kerikil sedikit lempung dengan nilai tahanan jenis 16.17 - 45.80 Ωm. Pada Desa Cendana, lapisan pembawa air tanah terdapat pada kedalaman AB/2= 12 m, hasil interpretasi pada lapisan ini, diduga terdapatnya batugamping dan pasir kasar dengan nilai tahanan jenis 440.03 Ωm. Pada Desa Sangowo, lapisan pembawa air tanah (akuifer) kualitas menengah sampai sangat bagus terdapat pada kedalaman AB/2= 4 - 10m dengan jenis lapisan Pasir kasar, kerikil sedikit lempung dengan nilai tahanan jenis 36.02 - 306.87Ωm. Pada Desa Saleh, lapisan pembawa air tanah kualitas menengah sampai sangat rendah terdapat pada kedalaman AB/2= 8 - 10m. Pada lapisan ini terdapat Pasir kasar, kerikil sedikit lempung dengan nilai tahanan jenis 20.15 - 51.65Ωm.
Teknis Pembuatan Nickel Pig Iron (NPI) Bijih Nikel Laterit Menggunakan Blast Furnance Pada PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara Husaen Salahu; Wawan A.K Conoras
DINTEK Vol 14 No 1 (2021): Vol. XIV No. 1 Maret 2021
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu proses peleburan bijih nikel pada smelter adalah produksi nikel pig iron dari bahan baku ore nikel. Penelitian ini bertujuan mengetahui kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan sinter bijih nikel, dan jumlah produk nickel pig iron yang dihasilkan dengan menggunakan blast furnance dan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini studi lieratur dan dukumentasi lapangan dan pengolahan data yang diperoleh dari blast furnance, analisis mass balances dan heat balances untuk mengetahui bahan baku yang digunakan dan produk yang dihasilkan dalam pembuatan nickel pig iron menggunakan blast furnance serta kapasitas panas (Cp) yang dihasilkan untuk pembuatan NPI.Dari hasil analisis mass balances bahan baku yang digunakan dalam pembuatan Nickel pig ironi pada blast furnace terdiri dari sinter bijih sebesar 14.861,50 ton, 5.278,50 ton kokas, 1.737,60 ton O2 sinter, dan 5.122,00 ton O2 blower maka total raw material input sebesar 27.089,00. Sedangkan output produk yang dihasilkan meliputi, 977,80 ton uap air, 501,70 tonVm, 4.778,50 ton gas CO2, 6.080,75 ton gas CO, 205,60 ton debu, 2.808,15 ton NPI, 11.737,10 ton slag. Sedangkan analisis heat balance pada entalpi pembentukan standar 298o terdiri dari reaksi antara Nikel Oksida, dan Carbon monoxsida bereaksi menjadi nikel dan karbondioksida (-774,6 kJ). Reaksi antara iron (III) oxide dengan carbon monoxide beraksi menjadi iron (II,III) oxide dengan carbon dioxide (-5213,4 kJ), reaksi antara iron (II,III) oxide dengan carbon dioxide bereaksi menjadi iron oxide dan carbon dioxide (-2438,4 kJ), dan reaksi antara iron oxide dengan carbon dioxide (-776 kJ).Total raw material yang digunakan dalam pembuatan NPI sebesar 27.089,00 ton dan total output yang dihasilkan sebesar 27.089,00 ton serta nickel pig iron yang dihasilkan sebesar 2.808,15 ton.
PENGARUH BATUBARA TERBAKAR DAN FAKTOR TERHADAP OUTPUT PLTU PADA PT. PEMBANGKIT JAWA BALI SERVICES KECAMATAN TIDORE UTARA Husaen Salahu
DINTEK Vol 15 No 2 (2022): V0l. 15 No. 02 September 2022
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Steam Power Generators are energy-efficient kinetic energy from steam to generate electrical energy. This is a Steam Turbine device connected to a generator driven by kinetic power from hot / dry steam. The steam power plant uses a variety of fuels such as Gas, Oil, Coal, MFO (Marine Oil Fuels), Biomass and other combustible materials, to be borne at the Tidore Steam Power Center of Low Coal Fuel Type Rank Calory with grade Calory 4,500 -4,600 Kcal\ kg (Solid Fuel Classification According to WEC).Boiler is a generating device that serves to convert water into steam. Boiler consists of air-filled pipes. At the bottom there is a furnace that works to make heat. This heat will be used to evaporate the air in the pipes. And this steam will move the turbine. The steam produced by the boiler is Super Heat vapor with high pressure and temperature. Heat comes from hot air and fuel.Steam turbine serves to convert the heat energy contained in the vapor into mechanical energy in the form of rotation. Steam with high pressure and temperature flows through the Nozzle to speed up and precisely by pushing turbine blades mounted on the shaft. Turbo shaft moves to produce rotation (mechanical energy).Steam that enters the turbine or steam used to rotate the angle of the turbine depends on the amount of power to be generated. If desired large generated power will require steam Supply in large quantities, and vice versa if the power generated is small then steam Supply also a little. This Steam Supply arrangement is performed by a Control Valve that is set through the Central Control Room (CCR). To exhaust all components of this tool used coal as main molder with power and characteristic specifications produced as follows; loading coal as much as2724 tons, 231 tons tonnage, power generated every month 7801 mW, CF92%, CW 8%
ANALISIS ENERGI HAMMER MILL PADA BATU APUNG DENGAN METODE INDEKS KERJA KICK DAN RITTINGER Husaen Salahu; Handoko -
DINTEK Vol 16 No 2 (2023): Volume 16 No.2 September 2023
Publisher : Fakultas Teknik UMMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrack Tujuan dari penelitian Size Reduction ini yaitu mampu melakukan pengukuran atau pun partikel dengan metode sieving, mampu menghitung daya (energi) yang terpakai pada size reduction dengan kapasitas yang berbeda-beda, mampu menghitung reduction ratio untuk bahan yang berbeda-beda, mampu menerapkan Hukum Kick dan Rittinger dan menghitung indeks kerja, mampu menghitung energi penggerusan dan mampu membuat laporan penelitian secara tertulis. Size reduction adalah salah satu operasi untuk memperkecil ukuran dari suatu padatan dengan cara memecah, memotong, atau menggiling bahan tersebut sampai didapat ukuran yang diinginkan. Ada tiga hukum yang mendasari size reduction yaitu hukum Kick, hukum Rittinger dan hukum Bond. Sedangkan diameter dapat diartikan menjadi TAAD, mean surface diameter dan mean volume diameter. Pada penelitian ini alat yang digunakan yaitu jaw cruher dan hammer mill, sedangkan bahan yang digunakan yaitu batu apung tidak beraturan berukuran dengan diameter 7,9 mass dan 6,3 mass masing-masing dengan berat 500 gram, 1000 gram, dan 1500 gram. Jadi untuk umpan dengan diameter 7,9 mass dengan berat 1kg diperoleh energi penggerusan sebesar 6415,2 sedangkan utuk umpan dengan diameter 6,3 mass dengan berat 1,5 kg diperoleh energi penggerusan 7128. Maka dapat dinyatakan semakin besardiameter dan berat umpan maka reduction ratio danenergi penggerusan akan semakin besar. Jadi untuk umpan dengan diameter 6,3 mass diperoleh konstanta Kick dan Rittinger sebesar 6415,2 sedangkan utuk umpan dengan diameter 7,9 mass diperoleh konstanta Kick dan Rittinger sebesar 6771,6. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar kapasitas umpan maka harga konstanta Kick dan Rittinger akan semakin besar, karena energi yang dibutuhkan untuk penggerusansemakin besar.